Beberapa waktu yang lalu beredar klaim tentang darah orang yang habis vaksin COVID19 menjadi tidak sehat beredar di media sosial. Kabar disebut disebarkan oleh salah satu akun Facebook pada 24 November kemarin.
Akun tersebut mengunggah video berisi pernyataan seorang wanita yang mengklaim dirinya sebagai dokter bernama Zandre Botha. Dokter tersebut mengatakan bahwa darah orang yang telah di vaksin akan mengalami perubahan dan menjadi rusak.
“Sel-sel darah merahnya tidak dapat berfungsi sama sekali,” ujar Zandre.
Konten tersebut akhirnya tersebar luas dan menghebohkan berbagai macam komentar dari warganet. Namun benarkah begitu? Hoax atau Fakta jika darah yang sudah divaksin COVID19 akan menjadi rusak?
Jawabannya adalah hoax. Dilansir dari Liputan 6, pihaknya telah menghubungi Juru Bicara Vaksin Covid-19 Kementerian Kesehatan, dr Siti Nadia Tarmizi.
(facebook).jpeg
Menurut Nadia, klaim tersebut hoax. Karena darah orang yang sudah di vaksin COVID19 justru memiliki antibodi yang dapat mencegah penularan virus corona.
“Ini hoax ya,” ujar Nadia dilansir dari Liputan6.com
“Jadi justru (darah orang yang sudah divaksin) punya antibodi,” lanjutnya.
Berdasarkan jawaban itu, bisa disimpulkan apa yang disampaikan oleh dokter di video yang beredar dalam media sosial tersebut bisa dipastikan adalah hoax. Karena memang tujuan vaksin sendiri adalah agar orang memiliki antibodi terhadap virus tersebut.
(banner Hoax (Liputan6.com-Abdillah))