Tak Mempan Dibacok dan Ditembak, Begini Kisah Mualaf Hercules, Mantan Preman yang Ditakuti Banyak Orang

Hercules selama ini dikenal sebagai preman yang menakutkan. Kisah hidupnya menarik, dari mulai sulit mati hingga keputusannya menjadi mualaf memeluk agama Islam.

Nama Hercules  identik dengan sosok preman menakutkan yang sudah puluhan tahun menjalani profesi tersebut. Ia pun tobat, meninggalkan masa lalunya yang kelam hingga akhirnya memutuskan untuk memeluk agama Islam dengan menjadi seorang mualaf .

Sejak tahun 1990 sebenarnya pria asal Timor Leste ini sudah tertarik dengan Islam. Beberapa bulan lalu ia memutuskan menjadi mualaf dan belajar agama Islam dengan ketulusan yang ia miliki. “Menurut saya, saya hidup di dunia ini sementara. Saya diberi kesempatan memperbaiki dan akan melakukan hal tersebut,” ujarnya dilansir dari Insertlive.

Setelah beragama Islam, tentu banyak perubahan yang ia rasakan. Hercules pun kini sudah menikah dengan seorang wanita muslim dan ia rutin melakukan kegiatan sosial dengan membagikan makanan pada ratusan anak yatim, termasuk kebiasaanya berpuasa.

Dunia hitam selama puluhan tahun yang pernah dilalui Hercules ingin ia kubur dalam-dalam. Ia sadar saat itu dirinya menjalani profesi sebagai preman yang mendatangkan kecemasan dan menebar teror pada banyak orang. “Kita hidup sementara, jika ibarat tangan kotor, tangan saya ini sudah sangat kotor sekali, umur kita tidak lama, mau apa lagi,” kata dia.

Dalam keterangan tertulis, Sekjen PBNU H.Ahmad Helmy Faishal Zaini menjelaskan alasan Hercules menjadi  mualaf, karena sadar dirinya dirundung banyak dosa dalam masa lalu. “Alasan Hercules jadi mualaf karena ia ingin bertaubat dan memilih mendekatkan diri pada Allah,” ucap Helmy.

Proses mualaf Hercules dibantu dan dapat dukungan dari para ulama PBNU, termasuk Gus Miftah yang membimbing Hercules dalam menjalani proses mualaf, termasuk menguatkan hatinya setelah resmi memeluk agama Islam.

Hercules Kini Memeluk Agama Islam (Hops.ID)

Hercules pernah datang ke Pondok Pesantren Ora Aji Yogyakarta, yang dimiliki oleh Gus Miftah. Ia bersaksi mengenang kisah kelam masa lalu sebagai preman yang sulit meninggal dunia meski sudah mendapatkan serangan dari musuhnya, mulai dari senjata tajam hingga senjata api.

“Dulu saya sering dibacok ratusan kali, saya dibacok dan dtembak 6 peluru kena mata saya, tapi alhamdulillah saya nggak mati, memang waktunya belum tiba,” pungkas Hercules  yang kini lebih tenang setelah menjadi seorang mualaf

Hercules Bersama Gus Miftah (Suara.com)