Kamu Tahu Nggak, kalau Warteg Malah Nggak Ada di Tegal, Kok Bisa Ya?

Warteg merupakan kepanjangan dari Warung Tegal. Justru di Tegal malah tidak ada warteg.

Warung Tegal   alias warteg  adalah tempat makan yang sering didatangi orang karena harganya yang murah dan menjual makanan dengan rasa nikmat. Meski ada hubungannya dengan Kota Tegal di Jawa Tengah, tapi Warteg ternyata tidak ada di Tegal.

Menurut Sayudi, pengusaha Warteg Kharisma Bahari mengatakan bahwa masyarakat Tegal tidak mengenal Warteg, melainkan warung nasi biasa. “Di Tegal nggak ada warung tulisannya warteg, tulisannya warung nasi saja,” katanya dilansir dari Tribun.

Sayudi menambahkan alasan warteg menggunakan nama Warung Tegal di Jakarta, karena Jakarta terdapat banyak warung nasi yang berasal dari beberapa daerah di luar Jakarta, selain Tegal ada Padang, Betawi, hingga warung nasi khas Sunda.

Hal itu dikuatkan oleh statement dari Fadly Rahman, seorang sejarawan makanan yang menyebut warung Tegal atau warteg ada di Jakarta setelah banyak penduduk Tegal pindah ke Jakarta dan membuat warung makan.”Kalau di Tegal namanya rumah  makan atau warung nasi,” katanya.

Di Jakarta sendiri sudah banyak warteg-warteg di setiap kawasan dan mudah ditemui. Mayoritas warteg memang menggunakan nama-nama yang berhubungan dengan Bahari, sebut saja Kharisama Bahari atau Mamoka Bahari.

Penggunaan nama Bahari dikaitkan dengan istilah Tegal yang disebut Kota Bahari. Selain itu nama Bahari memiliki makna tersendiri yakni sesuatu yang indah karena berhubungan dengan kelautan.

Warteg di Jakarta (IDN Times)

Uniknya warteg memiliki dua pintu di sisi kanan dan kiri bangunan. Penggunaan pintu itu tak serta-merta sebagai tempat keluar dan masuk pelanggan saja, tetap memiliki filosofi tersendiri.

Seorang Budayawan asal Tegal  bernama Yono Daryono mengatakan bawa dua pintu pada warteg  berharap agar warteg laris manis dan mendatangkan rezeki pada pemilik warteg tersebut. “Ada hubungannya dengan konsep artsitektur, biar nggak padat, jadi ada dua pintu untuk keluar dan masuk,” pungkas Yono.

Makanan di Warteg (Detikcom)