Tentu kalian pernah mendengar tentang mitos orang Jawa menikah dengan orang Sunda akan menimbulkan malapetaka. Ya, meski kita sudah hidup di zaman modern, namun mitos pernikahan yang satu ini masih dipercaya oleh kebanyakan orang dan tak boleh dilanggar.
Jika ada pasangan yang tetap nekat menjalankan pernikahan, maka ancamannya pun tak main-main, yakni salah satu dari pasangan tersebut akan meninggal dalam waktu dekat. Mengerikan, bukan?
Sebenarnya mitos ini muncul sudah lama, kurang lebih sekitar abad ke-14 saat terjadinya perang antar suku Jawa dan Sunda yang dinamai dengan Perang Bubat.
Perang ini berawal saat Raja Majapahit, Hayam Wuruk, ingin mempersunting putri dari Negeri Sundan bernama Dyah Pitaloka Citraresmi. Karena niat itulah, Hayam Wuruk mengundang raja Sundan bernama Maharaja Linggabuana untuk datang ke Majapahit sebagai tamu kehormatan.
Awal Mula Larangan Mitos Orang Jawa Menikah dengan Orang Sunda (via Warta Magelang)
Namun, saat rombongan Maharaja Linggabuana dan putri Dyah Pitaloka Citraresmi sudah sampai di Majapahit, terjadi kesalahpahaman. Patih Gajah Mada dari Majapahit menganggap kedatangan rombongan tersebut sebagai bentuk penyerahan diri kekuasaan kerajaan Sundan.
Rombongan kerajaan Sundan pun tidak terima dengan perkataan Gajah Mada, dan terjadilah peperangan yang menewaskan semua pasukan dalam rombongan, termasuk Maharaja Lingga Buana.
Awal Mula Larangan Mitos Orang Jawa Menikah dengan Orang Sunda (via Kompasiana com)
Melihat peristiwa tersebut, putri Dyah Pitaloka Citraresmi akhirnya memutuskan bela pati atau bunuh diri untuk menjaga kehormatan kerajaan.
Itulah awal mula rusaknya hubungan baik antara kedua kerajaan dan akhirnya menimbulkan perselisihan antara Jawa dan Sunda hingga berpuluh-puluh tahun sesudahnya. Peristiwa itu pula yang menjadi alasan muncul larangan mitos orang Jawa menikah dengan orang Sunda yang dipercaya oleh kebanyakan orang hingga saat ini.
Awal Mula Larangan Mitos Orang Jawa Menikah dengan Orang Sunda (via Line Today)