Gedung Sarinah yang terletak di Jakarta Pusat merupakan salah satu tempat terkenal di Jakarta. Bangunan yang berlokasi di jalan MH.Thamrin ini adalah proyek besar Soekarno yang sengaja ia bangun saat jadi Presiden pertama Indonesia.
Pembangunan Sarinah kala itu adalah bukti Soekarno ingin menunjukan bahwa Jakarta adalah kota yang berkembang, karena selain Sarinah, Soekarno juga membangun beberapa bangunan lain di Jakarta seperti Stadion Utama Senayan, Hotel Indonesia, dan Monumen Nasional atau Monas.
Mungkin banyak orang yang belum tahu jika nama Sarinah diambil dari sosok perempuan penting dalam hidup Soekarno. Soekarno melalui buku berjudul “Sarinah Kewajiban Wanita dalam Perjuangan Republik Indonesia”, menjelaskan alasan dia menggunakan nama Sarinah untuk nama bangunan itu.
Sarinah adalah pengasuh saat Soekarno masih kecil. Soekarno pindah dari Surabaya ke Mojokerto, Jawa Timur. Ayah Soekarno menjadi guru di Mojokerto dan mengajak istrinya serta Soekarno ke Mojokerto, Di Mojokerto Soekarno pertama kali bertemu dengan Sarinah yang saat itu masih berusia remaja.
Sarinah bekerja membantu keluara Soekarno. Ia tinggal di rumah namun tidak digaji karena sudah dianggap seperti keluara. Sarina makan makanan yang keluarga Soekarno makan, tidur pun bersama di sana.
Gedung Sarinah di Jakarta Pusat (Republika)
Soekarno ingat bahwa sosok Sarinah mengajari ia banyak hal, termasuk rasa cinta pada rakyat kecil. “Di atas segalanya engkau harus mencintai ibumu, berikutnya engkau harus mencintai rakyat kecil, engkau harus mencintai umat manusia,” kata Sarinah berpesan pada Soekarno.
Saking dekatnya dengan Sarinah , Soekarno tidak bisa lepas dengan sosok Sarinah. Saat Sarinah memasak di dapur, Soekarno menemani di dapur, saat Soekarno tidur, giliran Sarinah menemaninya. Kemanapun Sarinah pergi, Soekarno dan Sarinah selalu bersama karena Soekarno selalu mengikutinya.
Soekarno dan Sarinah (Bearita)