Sandwich generation memang masih belum banyak yang mengetahui. Kelompok orang ini biasanya beberapa orang yang bekerja karena harus memberikan nafkah untuk beberapa orang dalam keluarganya, misalnya orangtua dan saudara lainnya.
Padahal sebagai seorang sandwich generation, biasanya dia juga harus memikirkan untuk membiayai hidupnya selain keluarga. Menjadi orang dalam kelompok ini tidaklah mudah karena kadang bisa memicu stres.
Bisa jadi cepat stress karena orang itu harus memikirkan kehidupan banyak orang dalam keluarga, sementara mungkin pendapatan yang ia terima setiap bulannya hanya cukup untuk dirinya saja atau tidak bisa menafkahi semua orag di keluarganya.
Sebenarnya beberapa tips bisa dilakukan untuk sandwich generation dalam hal mengatur keuangan agar bisa menjalani tanggung jawabnya dengan baik dan lancar. Misalnya cara pertama yang dilakukan dengan melakukan komunikasi.
Komunikasi bisa dilakukan dengan terang-terangan menceritakan kondisi penghasilannya setiap bulan yang mungkin akan berat jika harus dibagi kepada banyak kepala dalam keluarga. Jika saling terbuka tentu anggota keluarga lain akan saling memahami.
Cara kedua yang bisa dilakukan dengan cara membagi tiap pos pengeluaran. Setiap dapat uang, kamu langsung membagi pos-pos pengeluaran misa; untuk biaya makan, biaya transportasi, cicilan, tabungan, dan sisanya untuk biaya nafkah keluarga yang lain.
Ilustrasi Snadwich Generation (Solopos)
Langkah lain yang bisa dilakukan dengan mencatat biaya pengeluaran dan pemasukan secara teliti. Jadi jika pengeluaran beberapa hari sudah sangat besar, tentu kita akan mengerem untuk menggunakan uang di beberapa hari ke depan.
Cara ini bisa dilakukan agar seorang sandwich generation bisa menghemat uang yang ia miliki agar pada tengah bulan uang yang digunakan untuk nafkah bagi keluarga tidak cepat habis.
Ilustrasi Orang Mengatur Keuangan (Orami)