Siapa sih yang gak kenal Anggur? buah ini adalah salah satu buah yang banyak digemari di dunia.
Karena Jenisnya yang beragam rasa, Tekstur, terlebih lagi banyaknya manfaat yang didapatkan dari memakan buah anggur.
Banyak yang percaya akan khasiat anggur, buah ini dapat mencegah penyakit berbahaya seperti tekanan darah tinggi, kanker, konstipasi, dan penyakit jantung.
Sudah banyak penelitian yang memaparkan bahwa konsumsi makanan yang berasal dari buah-buahan dapat menurunkan risiko obesitas, kanker, penyakit jantung, dan kematian.
Sejarah dari buah Anggur sendiri berasal dari Armenia, namun pengembangan buah anggur sudah dikembangkan di Timur Tengah sejak 4000 SM.
Dan pengolahan teknologi terkait buah anggur untuk dijadikan jadi wine pertama kali diciptakan sama orang Mesir pada 2500 SM.
pengolahan anggur Dari hasil pengembangan & teknologi mesir ahirnya merambat ke Yunani & menyebar ke daerah Laut Hitam sampai Spanyol, Jerman, Prancis & Austria.
Seiring dengan perjalanan Columbus, buah anggur ahirnya mulai menyebar ke Mexico, Amerika Selatan, Afrika selatan, Asia termasuk Jepang & Indonesia.
Ahirnya buah tersebut buah Anggur nampak akrab dan memiliki beberapa sebutan seperti Grape di Amerika & Eropa, orang China menyebut Putao & di Indonesia buah Anggur.
Seiring dengan perkembangan zaman banyak produk rekayasa genetika dan persilangan antar varian anggur yang membuat buah anggur makin digemari dan enak dari jepang.
Kabarnya jenis varian baru ini memiliki butiran seukuran bola ping pong dengan berat masing-masing 20 gram, dan harganya itu yang cukup fantastis, buah itu dihargai 270 yen atau kurang lebih Rp 4,6 juta.
Berbagai macam varian anggur di dunia (elagro.radioagricultura.cl)
Kandungan disetiap butirnya juga mengandung 18% glukosa jadinya kerasa manis yang pas.
Kabarnya, kulit nya pun seberat 800 gram dan berwarna merah, diameternya pun masing-masing disetiap butiran sebesar 3 cm.
Anggur ini diberi nama Ruby Roman, dan dilaporkan terjual dalam sebuah lelang di Kanazawa, yang jaraknya sekitar 300 kilometer barat laut dari ibu kota, Tokyo.
Melansir dari rangkuman InfiaFact, Yang di jelaskan lewat situs resmi Ruby Romawi di Prefektur Ishikawa, proses kultivasi pertama kali dilakukan pada tahun 1992 silam, sudah lumayan lama ya.
Ruby romawi memang memiliki warna yang merah seperti batu ruby (freemalaysiatoday.com)
Pada saat itu, biji Fujiminori dikultivasi atau disemaikan sampai akhirnya tumbuh dan berkembang menjadi Varietas baru yaitu (Ruby Romawi).
Sejarah daru nama Ruby Romawi sendiri mungkin mengibaratkan buah anggur yang berwarna merah dari roma, terkesan mewah dan menggoda, buah ini pun diresmikan pada tahun 2004 yang kemudian mulai didistribusikan secara bebas di tahun 2008.
wah pantesan aja mahal, toh proses nya aja lama, emang kalau hasil jerihpayah tu harus di hargai kayak di jepang ini ya hehe, Duh jadi pengen ngerasain kenikmatan Ruby Romawi.
Ruby Romawi memiliki bentuk yang besar dan menggoda (deccanchronicle.com)