Depresi dan Kecemasan Bisa Diatasi Tanpa Obat, Coba 7 Cara Ini

Depresi dan kecemasan merupakan gangguan yang serius. Tidak pandang bulu bisa menyerang siapa saja. Untuk itu, lakukan cara ini untuk mengatasinya.

Depresi merupakan gangguan mental namun bukan gangguan kepribadian. Depresi berbeda dengan rasa sedih. Jika sedih dan bisa mengatasi setelahnya, artinya tidak dikatakan depresi. Tetapi depresi  berawal dari rasa sedih yang berkelanjutan dan mempengaruhi kepercayaan diri hingga mengakibatkan trauma. 

Depresi bisa berlangsung hingga lebih dari dua minggu. Bahkan dalam kondisi yang sangat parah, depresi bisa berlangsung seumur hidup. Cedera mental ini memberi efek yang negatif jika tidak segera ditangani. 

Psikolog klinis dan dokter yang bisa menentukan seseorang menderita depresi atau tidak. Dalam ketentuan dokter dan ahli, ada ukuran tertentu yang bisa membedakan depresi dengan kesedihan. Aktivitas otak, gangguan produksi senyawa kimia di otak dan volume hippocampus merupakan ukuran yang dipakai. Jadi, memang nggak semudah mengenali kesedihan untuk mengenali depresi. 

Sedangkan kecemasan seringkali dirasakan saat khawatir akan sesuatu hal yang belum terjadi dan merasa selalu salah setiap waktu. Khawatir, stres dan kecemasan memang bisa dikatakan perasaan dan pengalaman yang biasa dialami. Tetapi, jika seseorang mengurung diri di ruman terus menerus karena takut dengan keramaian atau mempunyai peristiwa yang membuatnya trauma, maka bisa dikatakan tanda-tanda kecemasan. 

Untuk mengatasi depresi dan kecemasan lakukan cara ini. Cara ini tidak menggunakan obat tetapi lebih membiasakan diri terbuka dan membagi rasa sedih dan cemas.

1. Membuat jurnal harian

Tidak harus menjadi penulis untuk bisa menulis jurnal harian. Nggak ada yang membacanya selain diri sendiri dan psikiatris. Manfaatkan jurnal ini sebagai tempat berekspresi. Isinya tentang bagaimana perasaanmu dan apa saja yang sudah kamu lakukan. Ini salah satu cara seseorang bisa memahami pikiran dan perasaannya sendiri. 

Di lorong gelap depresi (medicaldaily.com)

Setelah menulis secara rinci pikiranmu akan lebih jernih. Dengan begitu seseorang mendapat kesempatan untuk merencanakan apa yang akan dilakukan. Membuat jurnal adalah cara terbaik untuk menanggulangi 'mental blocks'. Jadi cara ini juga bermanfaat mengolah kekuatan otak agar lebih bisa mengenali diri sendiri dan dunia di sekitarmu.

2. Ngomong di depan cermin

Ngomong dengan orang terdekat memang cara terbaik, tetapi jika orang terdekat tidak mengerti dengan apa yang kamu maksud, pakailah cara ini. Ngomong sama diri sendiri di depan cermin. Cobalah membicarakan sesuatu yang mendalam dengan dirimu sendiri di depan cermin. 

Jurnal harian (ginasekelsky.com)

Berikan kelegaan buat diri sendiri, bukan menyalahkan diri sendiri. Berbicaralah dengan keras dan katakan betapa hebat dan sungguh berartinya kamu. Berdasarkan hasil penelitian, bicara dengan diri sendiri bisa melatih motivasi diri. Dengan begitu kepercayaan diri akan meningkat dan mengurangi kecemasan.

3. Jangan percaya dengan semua yang kamu pikirkan

Memandang sesuatu dengan buruk terhadap segala sesuatu merupakan hal yang keliru. Penting untuk mengenali ulang pikiran yang nggak rasional dan minim makna karena emosi sedang labil. 

Bicara dengan diri sendiri (lifehealth.com)

4. Mencari inspirasi

Banyak buku yang menjadi inspirasi. Buku yang menginspirasi, misal buku bertajuk sel-help, ditulis oleh penulis yang sudah meneliti atau mendalami kasus depresi dan kecemasan. 

5. Olahraga dan pola makan sehat

Kebiasaan yang sehat nggak diragukan lagi bisa mengatasi depresi dan kecemasan. Meskipun olahraga sendiri membutuhkan motivasi untuk melakukannya, tapi cobalah berpikir bahwa olahraga bisa memberikan perbedaan yang besar. 

Olahraga reguler seperti jogging dan jalan sore bisa membantu otak untuk melepaskan senyawa kimia baik sehingga bisa mengatasi depresi. Belum lagi, olahraga bisa meningkatkan sistem imun. 

Mencari Inspirasi (veritewoman.com)

Batasi mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung gula. Batasi juga kandungan kafein dan biasakan makan pada waktu serta komponen yang sehat. 

6. Cari psikoterapi

Setiap orang berbeda dan perlakuan yang dibutuhkan juga bermacam-macam. Jika mengalami depresi atau kecemasan, coba pertimbangkan beberapa psikoterapi. Misalnya cognitive-behaviorial therapy, terapi ini memberukan ruang pasien untuk membangun kemampuan diri dan menyembuhkan dengan caranya sendiri. 

7. Terapi dengan musik

Ilmuwan menemukan bahwa sekelompok orang yang mengikuti terapi dengan musik mempunyai simptom depresi yang rendah dibanding yang mengikuti psikoterapi. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa musik bisa menstimulasi area otak yang bisa menurunkan depresi. 

Makan sehat (healthine.com)

Mendengarkan musik (chopra.com)