Menjadi seorang kuli bangunan tidaklah cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga Slamet Hariyanto. Hingga suatu hari, Slamet berinisiatif untuk membuat kerajinan tangan yang terbuat dari limbah paralon.
Ide pria asal Desa Kedawung, Kecamatan Diwek, Jombang, Jawa Timur itu berawal dari dirinya yang sering menemukan banyak bekas paralon yang terbuang begitu saja di sekitar tempat tinggalnya.
Ia pun memutar otak untuk merubah paralon bekas menjadi barang yang bernilai yaitu lampu hias atau lampu tidur. Paralon tersebut juga diukir sedemikian rupa dan diberi hiasan kertas lampu sehingga membuatnya tampak ciamik.
"Awalnya saya bekerja sebagai kuli bangunan, tapi pendapatan dirasa kurang karena menurun akibat pandemi ini, saya pun beralih ke usaha kerajinan dari limbah paralon," tutur Slamet ditemui sejumlah wartawan di rumahnya, Senin (11/10/2021).
"Saat itu melihat banyak sampah paralon yang dibuang, kemudian saya berfikir membuat kerajinan dari paralon itu. Kalau bahan-bahannya ya cuma paralon bekas, kertas, lampu dan lain sebagainya. Awalnya sih iseng-iseng gitu mas," ujar pria yang memiliki dua orang anak tersebut.
Seorang pria asal Jombang berhasil menyulap paralon bekas menjadi lampu hias (via idntimes)
Slamet mengaku tak membutuhkan banyak waktu untuk bisa menyulap paralon bekas hingga menjadi barang yang estetik. Hanya perlu kreativitas dan ketekunan yang besar saja untuk mengukir paralon bekas tersebut.
"Prosesnya tidak lama, yang membuat lama itu saat mengukir paralonnya saja. Untuk yang lain mudah, kalau sehari sudah bisa membuat lima buah kerajinan sendiri," katanya.
Saat pertama kali hendak menjual, Slamet menawarkan ke beberapa pemuda yang berada di sekitar kampungnya. Lalu, ia mulai mempostingnya di akun media sosial hingga berhasil menarik banyak peminat dari berbagai daerah Jawa Timur.
"Saya membuat beberapa kerajinan dan dipasarkan melalui sosial media. Dan bersyukur dari situ langsung ada pesanan dari luar daerah Jombang, seperti Gresik, Sidoarjo, dan Surabaya," katanya.
Slamet mengaku, harga dari setiap kerajinannya itu disesuaikan dari tingkat kesulitan masing-masing pembuatan. Umumnya, harga termurah yang ditawarkan adalah Rp 85 ribu hingga Rp 350 ribu.
"Harga menyesuaikan tingkat kesulitan. Ada yang pesan (harga) dulu dan ada juga yang langsung dari saya gitu. Alhamdulillah selama ini pemesanan terus berjalan, mulai dari warga Jombang sendiri hingga luar daerah. Kalau harapannya ya semoga kedepannya bisa lebih kreatif lagi," kata Slamet Hariyanto.
Seorang pria asal Jombang berhasil menyulap paralon bekas menjadi lampu hias (via idntimes)