Peringati Hari Kopi Dunia, Yuk Bantu Kopi Indonesia Lebih Berkembang! Coba Lakukan 5 Tips Ini

Peringati Hari Kopi Dunia, Yuk Bantu Kopi Indonesia Lebih Berkembang! Coba Lakukan 5 Tips Ini

1 Oktober 2021 lalu diperingati sebagai hari kopi internasional. Dan seperti kita tahu, Indonesia merupakan negara penghasil kopi terbaik di dunia. Namun, perkembangan kopi Indonesia tak selalu kuat seperti rasanya. 

Bahkan beberapa tahun lalu kopi disebut-sebut bakal punah akibat perubahan iklim. Berita ini pun mengejutkan para pencinta kopi sejati. Terlebih, menikmati minuman hitam ini sudah menjadi budaya lama bagi masyarakat Nusantara.

Sayangnya, perubahan cuaca dan iklim yang kian tak menentu membuat tanaman kopi ikut terdampak. Musim makin sulit diprediksi. Mulai dari musim panen yang berubah dan hama penyakit ikut meningkat. Gejala itu sudah dikeluhkan oleh petani kopi di Sumatera dan Flores Manggarai. Degradasi lahan dan kondisi ekosistem yang tidak mendukung berdampak pada penurunan produksi kopi.

Dilansir dari kumparanFOOD, Jumat (8/10/2021), Renata Puji Sumedi Hanggarawati selaku Agroecosystem Program Manager Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI) mengatakan, kopi tidak akan punah, selama kita dapat turut mengurangi dampak perubahan iklim, baik dalam hal adaptasi maupun mitigasi.

Namun, lebih lanjut ia mengatakan bahwa sebenarnya tak hanya perubahan iklim, masih banyak faktor lain yang bisa menyebabkan menurunnya produksi kopi. Misalnya sisi produktivitas, aspek lahan, serta aspek konsumsi.

"Memang ada estimasi bahwa sejumlah wilayah di kawasan Nusa Tenggara Timur, termasuk Flores, misalnya, akan jadi lebih kering. Hal ini tidak saja berdampak pada tanaman kopi, melainkan juga pada flora dan fauna yang hidup di daerah tersebut. Keanekaragaman hayati memang berpotensi terancam oleh perubahan iklim, kalau kita tidak mampu melakukan intervensi dalam bentuk adaptasi dan mitigasi dengan baik," kata Puji.

Oleh karena itu, kita sepatutnya bukan hanya menjadi penikmat melainkan juga menjaga kelestarian kopi agar tidak punah dari tanah Indonesia. Lalu, bagaimana caranya? Masih dalam rangka Hari Kopi Internasional, yuk coba lakukan 5 tips berikut untuk tetap menjaga kelestarian kopi Nusantara.

1. Jalin kolaborasi dengan petani kopi

Puji mengamati, petani kopi di kawasan Flores Manggarai didominasi oleh orang tua. Hal ini menjadi penting karena masih jarang ada anak muda yang tertarik untuk menjadi petani terlebih petani kopi. Oleh karenanya perlu juga dukungan dari para pencinta kopi, seperti mengadakan pelatihan seputar kopi.

Selain itu, juga bisa dengan turun langsung bertemu petani kopi seperti yang dilakukan barista sekaligus pemilik kedai kopi, Viki Rahardja.

"Dulu kopi dijual mentah saja sehingga harganya cenderung murah. Namun, sekarang biji kopi dijual pasca panen, yang sudah melalui beberapa proses. Proses alamiah yang lama dan rumit ini akan mendongkrak harga biji kopi. Saat membeli kopi dengan harga mahal itu, kami mendapatkan karakter kopi yang diinginkan. Biasanya kami membeli dalam jumlah besar, katakanlah satu ton, lalu kami tawarkan kepada teman-teman sesama pengusaha kopi," ujarnya.

2. Terlibat dalam kegiatan konservasi

Petani Kopi sedang Memanen Biji Kopi yang Sudah Matang (Good News From Indonesia)

Kopi bukanlah tanaman yang dapat tumbuh sendirian. Tanaman kopi memerlukan tanaman penaung yang berfungsi untuk menahan angin serta melindunginya dari sinar matahari dan curah hujan tinggi. Tanaman-tanaman penaung ini perlu ditanam ulang. Oleh karenanya, untuk dapat terus melestarikan kopi kita bisa ikut berpartisipasi dalam hal menanam tanaman penaung.

Jangan khawatir, jika tidak punya kesempatan untuk menanam bibit secara langsung, kamu bisa tetap berpartisipasi dengan berdonasi, yaitu dengan cara mengadopsi bibit pohon atau adopsi hutan. 

"Berdonasi dan aksi menanam kembali ini sangat penting untuk melindungi lahan perkebunan kopi agar lingkungannya terus terjaga," ujar Puji.

3. Minum kopi lokal ramah lingkungan

Perlu diketahui bahwa sebagian besar orang mendapatkan sumber penghasilannya dari kopi. Seperti halnya masyarakat Flores Manggarai, yang lebih dari 50 persen sumber penghidupan mereka berasal dari kopi.

Oleh karena itu, dengan mengonsumsi kopi lokal berarti kamu sudah membantu kesejahteraan para petani. Ketika mereka bisa sejahtera dari kopi, maka mereka tidak akan menjual lahan untuk dialih-fungsikan. Dengan begitu juga kita pun akan selalu bisa menikmati kopi.

4. Kenali asal kopimu

 

Ilustrasi Kebun Kopi (Sekretariat Kabinet)

Bukan hanya sekadar mengonsumsi saja, alangkah lebih baik kalau kita tahu asal-usul dari kopi yang kita minum. Misalnya, dari mana kopi itu berasal, di mana lokasi perkebunannya, hingga kelompok petani mana yang menanamnya.

Menurut puji, hal ini menjadi penting agar terbangun connectivity. Jika seseorang punya koneksi dengan kopi tertentu, maka ia dengan senang hati ikut mempromosikan, sekaligus mencari cara untuk membantu pengembangannya.

5. Cicipi berbagai kopi Nusantara

Di Indonesia terdapat banyak sekali daerah perkebunan kopi yang menghasilkan biji kopi dengan karakter berbeda. Hal ini terjadi lantaran faktor perbedaan suhu kelembapan dan kontur tanah.

Viki Rahardja mengatakan, penyebutan jenis kopi di Indonesia umumnya berdasarkan daerah perkebunannya. Misalnya, kopi Kintamani, kopi Malabar, kopi Aceh Gayo, dan kopi Toraja Kalosi. Padahal, sebenarnya kopi dari suatu pulau itu bermacam-macam. Selain Kintamani, di Bali ada kopi Mengani. Sedangkan di Jawa Barat, selain kopi Malabar, ada kopi Ciwidey, kopi Gunung Puntang, dan kopi Papandayan.

Dengan keragaman jenis kopi di Indonesia, kamu bisa mencicipi kopi dalam berbagai cita rasa yang tentu akan membuatmu lebih cinta akan keragaman minuman ini.

"Biji kopi yang berbeda, atau dari biji kopi yang sama tapi diproses dengan cara berbeda. Proses sangrai kopi yang berbeda-beda ini akan menghasilkan cita rasa minuman kopi yang unik," tutupnya.

Gimana coffee snob, apakah kamu siap melakukan 5 cara di atas agar membantu kopi Indonesia lebih berkembang?

Ilustrasi Biji Kopi (KlikDokter)