Mengenal Waithood, Fenomena Menunda Pernikahan yang Dipilih Anak Muda

Waithood adalah fenomena yang dipilih anak-anak muda karena tidak ingin menikah karena beberapa alasan.

Waithood menjadi fenomena yang diambil banyak anak muda di dunia. Fenomena ini berhubungan dengan pernikahan . Orang melakukan waithood karena tidak siap untuk menikah karena harus berkomitmen dan bertanggung jawab untuk kesejahteraan orang lain.

Meskipun seseorang sudah memiliki kekasih dan berpacaran cukup lama namun keputusan menunda untuk menikah tentu membuat si pasangan kadang menjadi bingung karena hubungan asmara mereka menjadi tidak jelas atau tidak ada kepastian.

Menjadi seorang melakukan waithood dilandasi oleh beberapa faktor yang menyebabkan orang itu memutuskannya. Berikut beberapa alasan seseorang menjadi waithood.

1. Biaya Hidup Tinggi

Biaya hidup yang semakin tinggi membuat banyak orang malah takut dan khawatir sehingga berpikir berkali-kali untuk menikah padahal usia mereka sudah produktif. Padahal bukannya jika menikah bisa bahu-membahu bersama pasangan hidup menjalani kehidupan rumah tangga ya, termasuk mencari biaya hidup bersama.

2. Takut Cerai Saat Menikah

Orang yang alami waithood biasanya tak hanya takut dengan biaya hidup yang tinggi tapi juga risiko pernikahan yakni perceraian. Biasanya anak yang tumbuh dari keluarga broken home alami trauma dalam pernikahan. Mereka akan takut jika menikah malah hidupnya sengsara karena bisa bercerai seperti orangtuanya.

Ilustrasi Seseorang Alami Waithood (The Conversation)

3. Tidak Siap Berkomitmen

Pernikahan pasti dilandasi oleh sebuah komtimen untuk hidup bersama dalam suka dan duka. Mungkin ada orang yang tidak siap komitmen dalam pernikahan. Ada juga yang mungkin menganggap pernikahan hanya buang-buang waktu saja dan merepotkan satu sama lain.

4. Fokus Berkarier

Seseorang rela menunda menikah karena ingin mengejar karier. Seorang pekerja keras tentu akan mengutamakan karier pekerjaan di atas segelanya. Sebab jika kariernya akan cemerlang maka dia akan merasakan bahagia dan hidup berkecukupan. Bisa jadi ia pun sudah bahagia hidup sendiri, lalu untuk apa lakukan pernikahan ?

Ilustrasi Orang Menikah (Tribunnews)