Khawatir tentang suatu hal pasti pernah dialami olah beberapa orang. Misalnya, takut di tempat yang sepi atau terlalu ramai. Ada juga yang khawatir berada di ruang yang sempit. Atau merasa asing dengan suatu tempat padahal sering mengunjungi tempat tersebut.
Dilansir Psychology Today, Harvard Benson-Henry Institute for Mind-Body Medicine menjelaskan tentang rasa cemas yang dilularkan oleh ibu kepada janinnya. Selain karena ditularkan olah kecemasan ibu, sebagian dari kita secara harfiah terlahir dengan cemas. Meskipun seseorang dilahirkan dengan tanpa kecenderungan kecemasan, tetapi mungkin sekali merasakan cemas. Tapi ada penyelesaian dari perasaan tersebut.
Melalui scan otak dan data yang ditunjukkan Harvard Medical School, kecenderungan rasa cemas bisa diatasi dengan teknik relaksasi. Secara fisiologis teknik ini bisa mengubah arsitektur otak dengan mengecilkan amigdala sehingga rasa cemas berkurang.
Untuk menengkan dan meredakan kekhawatiran, coba 7 cara ini.
1. Belajar merespon dengan relaksasi
Cara ini bisa dilakukan setiap pagi. Dengan mendengarkan suara alam, misalnya suara air mengalir, dan bernapas dalam-salam selama 10 menit. Penelitian ini dibuktikan berhasil oleh Dr. Herbert Benson, seorang peneliti dari Harvard.
Cara ini bisa ditambah dengan meyakinkan diri sendiri bahwa ada sesuatu hal yang bertanggung jawab pada hidupmu, yaitu Tuhan. Meyakinkan bahwa sesuatu yang baik akan tiba bisa mereduksi atau menghapus rasa takut dan khawatir.
2. Menyadari jalannya napas setiap hari
Orang yang gelisah dan stres tidak pernah menyadari jalannya napas. Bahkan napasnya mempunyai ritme yang pendek. Oksigen yang buruk dalam tubuh memperburuk pikiran sehingga punya kemungkinan lebih besar merasa cemas dan tegang.
Gunakan pola "4-6-8" dalam bernapas. Hitung hingga 4 saat mengambil napas lewat hidung. Pegang dada dan tahan napas hingga 6 hitungan. Lalu buang napas lewat mulut dengan 8 hitungan. Satu putaran pola ini bisa membuat lebih baik.
Terlalu cemas (medicalnewstoday.com)
3. Jika punya masalah, tentukan waktu spesial untuk fokus menyelesaikannya
Masalah bisa menjerumuskan seseorang ke perangkap sehingga menimbulkan rasa takut dan khawatir yang berlebihan. Pertanyaan seperti "bagaimana jika saya kehilangan kesempatan terbaik, gimana jika aku harus kehilangan, mengapa saya harus melewati kesulitan ini, dan lain sebagainya". Pertanyaan-pertanyaan ini memang membuat seseorang lebih khawatir daripada biasanya.
Berdasarkan saran dari psikiater, tetapkan waktu spesial untuk fokus memikirkan masalah. Tuliskan apa yang kamu khawatirkan, apa yang membuatmu kesal, hal terburuk apa yang mungkin akan kamu terima.
4. Mengekspresikan kekhawatiran dan kecemasan
Dengan mengekspresikan dengan tulisan, rasa khawatir dan cemas bisa lebih ringan. Hal ini terbukti secara ilmiah. tetapkan waktu setiap hari untuk menuliskan tentang hal sulit yang terjadi.
Aktivitas ini akan efektif jika dilakukan sebelum tidur. Selain meredakan khawatir, cemas dan depresi, cara ini bisa membantu para insomnia untuk segera mendapatkan tidur yang berkualitas.
Tenang dengan latihan napas (drweil.com)
5. Kurangi kafein
Asupan kafein bertanggung jawab sepenuhnya atas persoalan sulit tidur. Secara bertahap hindari mengkonsumsi semua sumber protei termasuk cokelat.
6. Jaga pola hidup dengan baik
Jika ja tidur kurang dari 6 jam setiap hari, mungkin rasa cemas disebabkan karena ini. Kecemasan memang menyulitkan tidur. Coba biasakan mendapatkan tidur 8 jama setiap harinya.
Selain itu, coba latihan kardiovaskular selama 20 hingga 30 menit setiap harinya. Hindari makanan olahan, minuman beralkohol, gula tinggi dan makanan tak sehat lainnya. Jangan mengira otak tidak mengenali pola makan yang tak sehat, otak sangat mudah peka pada bahan bakar yang kita berikan pada tubuh.
Mengekspresikan dengan tulisan (deccanchronicle.com)
7. Cari bantuan
Marah pada diri sendiri tidak akan membantu. Cobalah mencari bantuan dari prang terdekat. Curahkan rasa takut, cemas dan tertekan pada mereka. Jika tak berkurang, temui dokter yang spesialis pada bidang psikologis.
Cobalah segera melangkah dan mencari solusi atas apa yang kamu rasakan. Karena hidup itu indah, jadi jangan pernah menunda.
Jangan khawatir, berbahagialah! (hindustantimes.com)