Viral Umat Kristen di Afghanistan Diikat dalam Plastik Hingga Tewas, Bagaimana Faktanya?

Viral Umat Kristen di Afghanistan Diikat dalam Plastik Hingga Tewas, Bagaimana Faktanya?

Klaim viral yang menunjukkan bahwa teroris Taliban membuat orang Kristen di Afghanistan mati secara perlahan dan menyakitkan dengan memasukkan mereka ke dalam kantong plastik ternyata palsu. Beberapa video dan postingan telah muncul di platform media sosial yang memicu misinformasi.

Menyusul pengambilalihan penuh oleh Taliban pada bulan Agustus setelah keluarnya militer AS, kekhawatiran telah diangkat tentang penindasan orang Kristen dan agama minoritas di Afghanistan.

# Penindasan Taliban Berlanjut terhadap Umat Kristen di Afghanistan

Klaim baru-baru ini muncul dalam video berbahasa Spanyol yang diposting pada 5 September. Kemudian, video yang sama muncul di media sosial pada 12 September. Sebuah postingan FB yang menyertai video tersebut berbunyi, "Banyak hal jahat terjadi di seluruh dunia, dan mereka tanda-tanda akhir zaman sebagaimana nubuatan telah berbicara tentang tanda-tanda yang akan terjadi sebelum Pengangkatan gereja Yaitu orang-orang Kristen yang menolak untuk menyangkal iman mereka kepada Kristus di Afghanistan, mereka diikat dengan nilon untuk dicekik sampai mati ."

Kelompok Taliban di Afghanistan (news.detik.com)

Unggahan lain, yang memuat video yang sama, berbunyi, "Orang-orang Kristen yang dibungkus dengan plastik nilon mati perlahan di Afghanistan. Orang-orang ini membutuhkan doa kita. Bayangkan ini adalah Muslim di Myanmar, orang-orang seperti Angela Mickel, Boris Johnson, Emmanuel Macron, Biden, United Bangsa, Uni Afrika Termasuk Presiden Muhammadu Buhari dari Nigeria menyerukan tindakan. Tapi karena mereka adalah orang Kristen... Hmmm dunia diam termasuk yang disebut G7."

Rekaman berdurasi hampir satu menit itu menunjukkan orang-orang, beberapa telanjang, diikat di dalam kantong plastik besar yang ditutup dari atas. Mereka ditinggalkan di jalan di bawah matahari dikelilingi orang yang menonton.

# Inilah Kebenarannya

Membantah klaim yang dibuat dalam unggahan dan video, AFP Fact Check melaporkan bahwa video viral itu berasal dari protes anti-pemerintah yang diadakan di Medellin, Kolombia, pada Mei tahun ini.

Video yang diunggah pada 27 Mei 2021 itu memuat keterangan dalam bahasa Spanyol; "Penampilan [dikemas] di Medellin selama pemogokan nasional pada 26 Mei 2021". Medellin adalah salah satu kota terbesar di Kolombia.

Foto-foto di media sosial yang beredar (leadstories.com)

Pertunjukan tersebut merupakan penghormatan simbolis kepada orang-orang yang baru saja terbunuh di Kolumbia. Protes, yang dimulai pada bulan April, disebabkan menyusul RUU reformasi pajak yang diusulkan oleh pemerintah untuk menstabilkan utang publik dan defisit fiskal. Setelah protes besar-besaran, RUU itu dihapus beberapa hari kemudian, tetapi protes terus berlanjut.

Outlet melaporkan bahwa gambar dari protes juga diunggah di beberapa pegangan media sosial.

Jadi, jangan mudah termakan informasi yang beredar ya guys. Cek dan ricek dulu faktanya.

Berita Hoax di media sosial tentang umat Kristen dibunuh di Afghanistan (boomlive.in)