Aksi maling motor masih saja terjadi di banyak tempat di Indonesia. Kondisi perekonomian yang makin sulit disebut-sebut menjadi salah satu faktor banyak orang harus mencari cara untuk mendapatkan uang, meski harus menjadi seorang maling motor.
Pesan dari tokoh Bang Napi di televisi zaman dulu yang mengatakan bahwa kejahatan datang bukan hanya dari niat pelaku, tapi juga karena ada kesempatan. Maka sebagai pemilik motor pun kita harus waspada dan berusaha menjaga kendaraan kesayangan agar kesempatan maling motor untuk mencuri tidak ada.
Salah satu hal yang harus diperhatikan adalah mengetahui ciri-ciri motor yang diincar maling motor dalam aksinya. Dilansir dari Kumparan, seorang maling motor menyukai motor-motor yang dikunci setir ke arah kiri. Memang mayoritas motor saat diparkir, setir berada di posisi kiri bukannya ke kanan, padahal kalau setir dikunci ke kanan sangat menyulitkan maling.
Saat motor dikunci ke kiri, biasanya maling motor mudah membobol kunci menggunakan kunci T, sementara saat motor dikunci ke kanan meski menggunakan kunci T, maling akan sulit karena kunci T terhalang saat membuka kontak motor.
Maling motor juga menyukai motor-motor keluaran tahun-tahun lama yang belum memiliki penutup di bagian kontaknya. Biasanya motor yang bukan jenis matic yang lebih mudah dicuri karena tak memiliki pelindung pada bagian kontak.
Ilustrasi Maling Motor (Tempo.co)
Sementara itu seorang maling motor bisa untuk mengambil motor dalam waktu 3 detik saja karena memang memiliki keahlian. Seorang penjahat yang sudah berpengalaman bisa mengambil belasan bahkan puluhan motor yang terparkir di tempat umum atau di rumah.
Pemilik motor juga harus mengubah kebiasaan mengunci motor ke kiri menjadi ke kanan demi keamanan. Selain itu wajib untuk menambahkan alat keamanan lain seperti gembok di cakram motor hingga alarm motor. Penempelan stiker di motor juga sebaiknya dilakukan agar jika memang motor itu raib, mudah untuk dicirikan agar cepat ditemukan.
Motor Hasil Curian Maling (Kumparan)