Telur adalah satu makanan yang dapat diolah menjadi beragam hidangan lezat salah satunya yaitu telur asin. Belakangan ini muncul inovasi terbaru dari olahan telur asin yang populer berasal dari Pati yaitu telur lurik.
Jika selama ini telur asin yang paling terkenal di Indonesia berasal dari kota Brebes, makanan dari Pati ini cukup berbeda. Telur Lurik khas bumi Mina Tani ini mempunyai corak seperti batik pada cangkangnya sesuai dengan ciri khas Indonesia yang terkenal dengan budaya batiknya.
Proses pembuatannya sendiri hampir sama dengan pembuatan telur asin pada umumnya. Sebelum proses pengasinan, telur di cuci terlebih dahulu kemudian diasinkan selama 10 hari.
Setelah melalui proses pengasinan, telur kemudia di cuci dan dikeringkan dan masuk ke proses pengasapan selama 3 jam dengan menggunakan bathok kelapa sebagai bahan bakarnya.
Telur Lurik Khas Pati (Tokopedia)
Proses pengasapan inilah yang menjadikan telur lurik mempunyai keunggulan sendiri, karena melalui proses inilah telur lurik mempunyai cita rasa yang lebih gurih dan masir. Selain itu, proses pengasapan juga dapat menghilangkan bau amis yang sering ditemukan pada telur asin.
Telur lurik terbilang rendah kalori dan juga rendah kolesterol jadi aman untuk dikonsumsi untuk lauk pauk dan cemilan ketika santai. Biasanya telur lurik ini akan aman hingga 1 bulan setelah proses pematangannya, maka tak heran jika sekarang banyak yang menjadikannya sebagai oleh-oleh yang dibeli ketika berkunjung ke Pati.
Telur Lurik Khas Pati (Facebook)
Telur lurik ini dibuat oleh masyarakat Desa Batursari Kecamatan Batangan Pati. Desa ini termasuk salah satu desa yang memiliki potensi di bidang pertanian, tambak ikan dan garam.
Setiap musim kemarau, hasil tambak garam sangat berlimpah sehingga mendorong KTT-Bina Farm yang terdiri dari Pemuda Tani Ternak Desa Batursari ini untuk memanfaatkan garam tersebut sebagai bahan pengawet untuk memperpanjang waktu menyimpan telur.
Telur Lurik Khas Pati (Keluyuran)