Pandemi COVID-19 yang terjadi hampir 1,5 tahun di Indonesia memang merugikan banyak pihak. Mulai dari kehilangan anggota keluarga dan kondisi perekonomian yang melesat turun. Belum lagi banyak Pemutusan Hubungan Kerja atau PHK di banyak perusahaan hingga pemotongan gaji.
Tapi Credit Suisse sebuah perusahaan investasi membuat laporan berbeda jika pandemi COVID-19 membuat banyak orang kaya di Indonesia justru bertambah. Tak cuma di Indonesia lho karena di beberapa negara dunia pun mengalami hal serupa.
Dikutip dari Detik, Credit Suisse menyebukan pertengahan tahun ini jumlah dengan kekayaan di atas 1 juta USD atau setara dengan Rp 14,49 miliar saat ini dimiliki oleh sekitar 172 ribu orang. Jumlah ini melesat sekitar 62,3 persen dibandingkan tahun 2020 lalu.
Mungkin banyak yang berpikir ketika resesi tengah menimpa Indonesia akibat pandemi namun segelintir orang kaya malah bertambah jumlahnya. Apakah penghasilan mereka tak terdampak dengan pandemi? Credit Suisse menjelaskan jika orang kaya di Indonesia bertambah karena kenaikan harga aset.
Selain harga aset yang melonjak adanya dorongan dari suku bunga rendah mendorong harga aset terbang melesat di pasar keuangan. Misalnya harga aset fisik seperti properti masih menjadi salah satu objek sentral meskipun kenaikannya tak begitu signifikan, sekitar 1,55 persen.
Ilustrasi Daftar Orang Kaya di Indonesia (Tribunnews)
Para orang kaya di Indonesia yang jumlahnya ratusan ribu itu tak bergantung pada gaji bulanan. Isi rekening dan jumlah kekayaan mereka menumpuk dari investasi sebagai tambahan penghasilan. Bahkan investasi yang mereka gelontorkan bernilai lebih besar dibandingkan pengasilan yang mereka dapatkan dari pekerjaan.
Bagai dua kutub yang berbeda, di saat ada sekumpulan orang yang hartanya bertambah dan tidak dipengaruhi pandemi
sementara jutaan orang harus melanjutkan hidup dengan sebuah keterbatasan selama pandemi, yang tak tahu kapan akan berakhir di Indonesia
Ilustrasi Properti di Indonesia (Republika)