Minat masyarakat untuk memproduksi bahan pangan yang bebas dari pestisida semakin meningkat. Berbagai proyek hidroponik pun dimulai.
FYI, Tanaman hidroponik dapat tumbuh dengan baik melalui nutrisi dari air, jadi kamu lebih bisa mengurangi kebutuhan akan pestisida dan herbisida yang terbuat dari bahan kimia.
Salah satu keunggulan hidroponik lainnya adalah lebih hemat air. Kebanyakan sistem hidroponik ditata pada tempat tertutup sehingga air yang ada di media atau wadahnya tidak mudah menguap karena panas. Nilai lebihnya adalah kamu bisa meminimalisir penggunaan air secara berlebih.
Menariknya lagi, demi memenuhi kebutuhan air tanaman hidroponik, kamu bisa memakai air sisa AC (air conditioning) atau alat penyejuk ruangan. Alih-alih membuang limbah AC, kamu bisa memanfaatkan airnya untuk merawat koleksi tanaman hidroponik di rumah.
Hah, AC? Baru tau kan? Hehehe. Lalu apa aja manfaat air AC ini? Berikut sudah kami rangkum dari berbagai sumber khusus buatmu. Simak yuk!
1. Menyiram tanaman.
Air dari kondensasi AC dapat digunakan untuk menyiram tanaman. Baik tanaman hidroponik di dalam maupun di luar ruangan. Kamu dapat mengisi kaleng penyiram dan menghubungkannya ke sistem penampung air hujan kemudian alirkan langsung ke kebun hidroponik. Atau kamu bisa menyimpannya kemudian menyirami taman sendiri secara manual.
2. Membuat tanaman semakin hijau.
Air yang keluar dari AC masih dalam kondisi segar. Sebab itu limbah ini dapat dimanfaatkan untuk menyegarkan tanaman. Jika tanaman tetap segar, maka warna hijaunya akan lebih tahan lama, fresh, dan tampak sedikit tebal.
Ilustrasi Tanaman Hidroponik (Pinterest)
3. Menambah nutrisi.
Tanaman yang tumbuh di tanah perlu menyebarkan akarnya untuk menemukan air dan semua nutrisi yang mereka butuhkan untuk bertahan hidup. Artinya mereka harus ditanam dengan jarak tertentu dan terpisah satu sama lain.
Sedangkan sistem hidroponik, akar tidak perlu menyebar karena air dan nutrisi dikirim langsung ke akar. Hasilnya, sistem hidroponik dapat menumbuhkan lebih banyak tanaman dalam jumlah ruang yang sama dengan sistem berbasis tanah.
Nah, air AC juga memberikan pertolongan nutrisi pada tanaman hidroponik. Setidaknya limbah AC ini dapat menjadi pendamping pupuk.
4. Membantu mengontrol pH air.
Langkah penting dalam merawat kesuburan tanaman hidroponik adalah dengan mengontrol keseimbangan pH. Keseimbangan pH yang baik sangat penting untuk memastikan larutan nutrisi dapat terserap dengan baik di tanaman kamu. Inilah sebabnya mengapa penting untuk menggunakan beberapa pengatur pH/pH meter dan mengukur keseimbangan pH secara teratur.
Jika tingkat pH lebih tinggi dari 6,3 atau lebih rendah dari 5,8, segera lakukan penyesuaian secara perlahan. Apabila air biasa mengandung pH lebih tinggi, air limbah AC dapat menetralkan setidaknya bisa menurunkan dari tingkat sebelumnya sehingga kualitas air pada tanaman tetap terjaga dengan baik.
5. Merawat tanaman.
Berbeda dengan air sumur, limbah AC tidak memiliki kandungan mineral. Air AC hampir serupa dengan air hasil suling, tapi bedanya tidak terlalu jernih dan bersih. Nah, ada beberapa tanaman yang tidak bisa mentolerir terkena mineral. Beberapa tanaman yang dapat subur dan hijau jika disiram air AC seperti tanaman jenis meranta, tanaman chlorophytum comosum atau laba-laba, dan tanaman dracaena.
Ilustrasi Tanaman Hidroponik (Brlirus)
Ilustrasi Air AC untuk Tanaman Hidroponik (Blog Pribadi)