Cerita Danau Toba, Cerita Asmara yang Rusak Karena Rasa Lapar

Danau Toba adalah danau yang besar di kawasan Sumatra dan Indonesia. Selain luas, danau ini juga dalam.

Sejumlah kecelakaan kapal di danau ini jadi tidak terselamatkan karena kedalaman danau. Bahkan, ada yang ngomong kalau masih ada sisi Danau Toba belum dieksplorasi.

Cerita Danau Toba kali ini bakal dimulai dari legendanya dulu. Jadi, cerita Danau Toba dimulai dari cerita seorang petani jomblo dan tinggal di hutan. Kerjaan sehari-hari si petani ya bertani. Dia juga punya hobi mancing, tuh.

Mancingnya si petani jomblo ini selalu di satu spot sungai. Walaupun Cuma di situ-situ aja, si petani ini selalu dapet ikan tuh. Ikan hasil pancingannya ini dipakai buat makan sehari-hari. Nah, suatu hari si petani jomblo ini mancing nih.

Tapi udah beberapa jam mancing, si petani ga dapet ikan. Sampai akhirnya mau putus asa, dia dapet ikan tuh. Ukuran ikannya juga ga tanggung-tanggung. Dapet ikan gede banget. Karena seneng, si petani jomblo ini balik ke rumah buat masak ikannya.

Cerita Danau Toba ini diisi sama keajaiban ikan gede itu. Jadi, pas mau dimasak, ikannya malah berubah jadi cewek cantik. Si petani yang kelamaan jomblo ini langsung jatuh cinta dong. Cewek cantik jelmaan ikannya juga jatuh cinta. Klop deh. Saling jatuh cinta. Nikah deh mereka berdua.

Sebelum nikah, si cewek ngasih syarat ke si petani. Syaratnya, ga boleh bahas asal usul si cewek yang dari ikan. Yak arena udah jatuh cinta dan kelamaan jomblo, si petani ini mau dan menyanggupi syaratnya dong.

Pemandangan Danau Toba. (tobadetour.com)

Hubungan suami istri ini berjalan lancar dan tiada halangan. Sampai akhirnya mereka punya anak. Sang anak diberi nama Samosir. Karena ini anak tunggal, si ibu sayang banget ama si anak. Saking sayangnya, si anak jadi manja. Jadi anak mama gitu. Lemah dan sok paling menderita.

Cerita Danau Toba yang awalnya mesra dan oke banget ini jadi rusak. Penyebabnya karena si anak manja bernama Samosir itu. Jadi, suatu hari si Samosir disuruh ibunya nganter makanan buat bapaknya yang lagi kerja di ladang.

Samosir ogah-ogahan nih. Pas di tengah jalan, makanan bapaknya malah dia makan. Sisa makanannya itu dia kasih ke bapaknya. Otomatis dong bapaknya emosi. Mana kondisi bapaknya pas siang itu lagi capek-capeknya, ditambah laper dan haus. Makin emosilah si bapak.

Pemandangan bagian tepi Danau Toba. (ktholidayconnections.com)

Ngelihat tingkah anaknya itu, si bapak marah dan maki-maki Samosir. Ngomongloh si bapak ini kalau Samosir itu keturunan perempuan ikan. Tahu bapaknya emosi, Samosir balik ke nyokapnya. Dasar anak cengeng, ngadulah dia sama ibunya. Termasuk soal makiannya.

Cerita Danau Toba ini akhirnya berakhir dengan kemarahan si istri ini. Si Samosir disuruh naik pohon di puncak bukit. Lalu si istri balik ke sungai tempat dia pertama kali ketemu suaminya. Di sana dia berubah jadi ikan besar.

Pas berubah jadi ikan besar itu, hujan dan petir dateng. Ditambah dengan banjir. Sampai akhirnya seluruh daratan tertutup air. Dan jadilah Danau Toba. Si suami meninggal karena ga bisa menyelamatkan diri.

Sedang si Samosir selamat dan harus hidup berjuang sendiri. Saat ini, bukit yang didaki Samosir itu dikenal dengan nama Pulau Samosir. 

Pelajaran dari cerita Danau Toba ini adalah, kalau kalau lapar segera cari makan. Karena bisa bikin kamu marah-marah. Kalau udah begitu bisa nular ke kisah asmara. Kan bahaya.

Pagi hari di Danau toba.(1001malam.com)

Pemandangan Danau Toba. (mahaizahtravel.com)