Filosofi Angka Nol, dari Ketiadaan Kini Menjadi Pondasi Teknologi

Angka nol memiliki sejarah panjang, dari awalnya dianggap tiada hingga menjadi salah satu pondasi teknologi.

Generasi millennial sangat beruntung karena bisa mengenal berbagai teknologi canggih seperti smartphone, televisi, dan lain-lain. Namun tahukah kamu perkembangan pesat ini tak lebih dari peran serta angka nol (0)? Angka ini memiliki sejarah panjang, dari awalnya dianggap tiada hingga menjadi salah satu pondasi teknologi.

Dunia komputer modern tercipta karena bantuan binary, yaitu bilangan basis yang hanya mengenal 0 (nol) dan 1 (satu). Dalam hal ini, tiap satu transistor merepresentasikan adanya arus listrik atau tidak. Dengan menggunakan 4 transistor saja ada 16 kemungkinan nilai binarinya berbeda hanya dengan menggunakan kombinasi angka 0 dan 1.

Pelbagai kombinasi 0 dan 1 yang berbeda ini lantas digunakan untuk menerjemahkan segala huruf, angka, karakter hingga perintah yang  oleh perangkat komputer. Bila digabungkan dengan kekuatan prosesor saat ini, seperti Apple M1 yang memiliki 16 miliar transistor, angka 0 dan 1 merupakan salah satu pondasi utama terpenting di dunia modern seperti sekarang ini.

Selain itu angka 0 merupakan satu dari dua angka yang dianggap membangun binary ini.  Namun di sisi lain, angka 0 juga dianggap menakutkan, karena ketika kita membagi apapun dengan angka 0 maka sesuatu yang mengerikan akan terjadi.

Angka Nol (via Tribunnews)

Pendapat tentang angka 0 datang dari Charles Seife, ia mengatakan bahwa nol tidak lahir berbarengan dengan matematika. Nol merupakan symbol yang lahir belakangan. Bagi manusia pra modern angka ini memang menakutkan, karena pada zaman ini manusia mengenal matematika hanya memiliki dua bilangan yaitu “satu” dan “banyak”.

Dua bilangan ini digunakan oleh makluk purba untuk membedakan kuantitas apa yang dimilikinya. Seiring berjalannya waktu dan perkembangan bahasa, angka dua, tiga, dan seterusnya berdatangan. Setelah muncul angka 12, konsep bilangan lantas disempurnakan oleh orang Inggris dan Perancis yang menggolongkan angka 11 dan 12 menjadi angka di atas sepuluh. Jadilah bilangan basis 10 seperti yang digunakan saat ini.

Perubahan juga dilakukan oleh Mesir. Mesir mengubah angka menjadi 6 simbol. Meskipun terasa rumit, namun dengan mengubahnya menjadi simbol tersebut orang Mesir akhirnya bisa menentukan penanggalan dan juga menentukan bulan serta jumlah harinya.

Angka Nol (via Okezone)

Manusia purba yang berada di beberapa daerah sebenarnya kurang apik memanfaatkan matematika ini. Namun mereka mengenal nol. Penyebabnya yaitu, nol dianggap tidak ada/tidak berguna dan tidak dikenali karena kebudayaan pada zaman itu selalu mengaitkan dengan kehampaan dan ketiadaan dengan kekacauan dan kerusakan yang diyakini pernah terjadi. Karena kepercayaan itulah nol akhirnya dihindari.

Ketiadaan nol akhirnya berakhir ketika masyarakat babilonia menggunakan nol untuk memudahkan hitung menghitung. Tetapi sayangnya disini nol masih dianggap sebagai digit bukan sebagai angka atau bilangan hingga lahirlah Pythagoras menganggap bahwa nol adalah sebuah bilangan.

Pythagoras dan teman-temannya menganggap bahwa nol bukan suatu kehampaan melainkan sebagai symbol/bilangan yang tidak indah. Meskipun saat ini nol menjadi bilangan tersendiri bagi manusia, namun kengeriannya masih bertahan hingga sekarang.

Angka Nol (via Tribunnews)