Diet soda sering dijadikan solusi untuk menurunkan berat badan. Alasannya karena diet soda rendah kalori. Namun faktanya, diet soda bukanlah cara yang tepat untuk menurunkan berat badan. Berikut beberapa faktanya.
# Diet soda tidak bergizi
Diet soda adalah minuman yang terdiri dari campuran air berkarbonasi dan mengandung pemanis buatan, pewarna, perasa dan sebagainya. Sehingga bisa disimpulkan bahwa kandungan yang terdapat di dalamnya tidaklah sehat bagi tubuh.
# Meningkatkan risiko obesitas
Ilustrasi diet soda (eater.com)
Bukannya menurunkan berat badan, mengkonsumsi diet soda malah meningkatkan resiko obesitas, diabetes dan sindrom metabolik.
# Diet soda meningkatkan nafsu makan
Bahkan, sejumlah studi menemukan bahwa konsumsi diet soda dapat meningkatkan nafsu makan. Sebab, diet soda dapat merangsang hormon lapar, mengubah receptor manis dan memicu dopamin di otak.
# Meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke
Ilustrasi diet soda (klikdokter.com)
Selain itu, diet soda juga dikaitkan dengan penyakit kardiovaskular seperti tekanan darah tinggi, jantung dan stroke. Ada sebuah penelitian yang dilakukan kepada 220 ribu orang dan membuktikan bahwa minuman yang diberi pemanis meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan jantung 9 persen lebih besar dibandingkan yang tidak.
# Meningkatkan risiko penyakit ginjal
Konsumsi soda juga meningkatkan resiko gagal ginjal. Apalagi jika dikonsumsi secara berlebihan. Hal ini terjadi karena kandungan fosfor pada soda yang begitu tinggi sehingga memicu peningkatan asam pada ginjal.
# Meningkatkan risiko kelahiran prematur
Terakhir, konsumsi diet soda pada ibu hamil juga beresiko terjadinya kelahiran prematur. Di samping itu, anak yang dilahirkan nantinya juga beresiko mengalami obesitas. Itu sebabnya, diet soda dikatakan tidak bisa menurunkan berat badan.
Ilustrasi diet soda (alodokter.com)