Berikut Fakta Investasi Bodong Lucky Star yang Merugikan Pemodal Hingga Belasan Miliar

Berikut Fakta Investasi Bodong Lucky Star yang Merugikan Pemodal Hingga Belasan Miliar

Sejak pandemi, hidup terasa makin sulit saja ya. Banyak dari kita terpaksa harus mengalami perampingan di kantor. Sehingga tak punya lagi pekerjaan. Padahal, biaya hidup tetap harus dipenuhi. Sehingga, tak jarang orang kemudian mencari cara cepat untuk bisa dapat uang. Salah satunya dengan investasi.

Tapi, di zaman yang serba susah ini gak semua investasi bisa menguntungkan. Karena banyak juga investasi bodong alias investasi yang bikin rugi karena pemilik bisnis ini ternyata penipu.

Contohnya, seperti yang dilakukan Lucky Star Group.Investasi yang sudah ada sejak tahun 2007 dan telah terdaftar di Kemenkumham ini membuat banyak orang tertarik untuk investasi. Padahal investasi ini tak memiliki izin dari OJK.

# Lucky Star Group Bikin Investor Gigit Jari

Lucky Star adalah salah satu contoh investasi bodong yang berbasis trading forex. Meskipun pada praktiknya, tidak ada aktivitas trading sama sekali. Uang yang disetorkan oleh investor ternyata dipakai untuk foya-foya oleh HS. Karena membuat para investornya merugi hingga miliaran rupiah, Lucky Star harus diringkus oleh pihak berwajib.

Ada total Rp15,6 miliar yang kemudian berhasil diamankan polisi dari 53 korbannya. Padahal jumlah korban yang diakui pelaku berinisial HS atau Sian-Sian ini ada 100 orang. Sehingga nantinya, bukti akan terus bertambah.

# Salah Satu Korban Melapor Polisi

Seorang warga Jakart dengan Inisial KR mengaku mengalami kerugian 1 M akibat investasi ini. Ia bergabung dengan Lucky Star pada tahun 2018, dan tak mendapat keuntungan setelah 6 bulan pertama.

Polisi menunjukkan bukti-bukti investasi bodong Lucky Star (wartalombok.pikiran-rakyat.com)

Padahal, pelaku menjanjikan keuntungan fix 4-6 persen per bulan dan beberapa keuntungan lainnya. Setelah 6 bulan, dan keuntungan tak didapat, investor mulai curiga dan melaporkan Lucky Star ke polisi.

Pasalnya selain keuntungan tak lagi disetorkan, ketika ditagih HS berkelit dengan seribu alasan. Mulai dari lockdown di Belgia, adanya kendala teknis, dan lain-lain.

# Pelaku Tunggal

Hebatnya si pelaku, ia hanya bekerja sendirian dan sudah merugikan banyak sekali orang. HS mencari izin dari badan resmi sendirian, kemudian membujuk investor berinvestasi, sampai menyebarkan berita palsu untuk mengelabui korban sendiri.

Barang bukti yang diamankan polisi (suara.com)

Salah satu aksinya adalah ketika dimintai kejelasan dana dari investor, dia bekelih dengan mengedit sebuah berita bahwa kantor Lucky Star di Belgia sedang di lockdown dan keuntungan tidak bisa turun. HS pun mengaku kalau uang-uang dari para investor dipakai untuk kepentingan pribadi, mulai dari liburan, membeli mobil, dan memenuhi kebutuhan lainnya.

Wah, ini menarik banget kalau dijadikan film sih. Setuju gak ges?

Potret pelaku berinisial HS yang merupakan satu-satunya dalang di balik investasi bodong Lucky Star (tribunnews.com)