Drummer band Superman Is Dead, Jerinx SID bebas dari penjara Lapas Kerobokan pada Selasa (7/6) pagi. Setelahnya, Jerinx langsung melakukan upacara melukat atau pembersihan diri. Selain Jerinx, sang istri Nora Alexandra juga ikut menjalankan upacara yang dipandu oleh sang mertua. Lalu apa sebenarnya upacara Melukat?
Bila anda pernah berkunjung ke Pulau Bali, ritual ini tentunya tidak asing. Upacara Melukat masih merupakan salah satu tradisi umat Hindu di Bali yang masih dilaksanakan secara turun-temurun. Melukat adalah upacara pembersihan pikiran dan jiwa secara spiritual dalam diri manusia.
Pensucian secara rohani artinya menghilangkan pengaruh kotor/klesa dalam diri.Upacara melukat menggunakan air sebagai media untuk pembersihan diri karena air sendiri merupakan sebuah anugerah, serta mendapatkan penghormatan istimewa dalam kehidupan Hindu di Bali.
Melukat sendiri berasal dari kata Sulukat, dengan "Su" bermakna baik dan "Lukat" yang bermakna penyucian. Secara singkat, Sulukat berarti menyucikan diri untuk memperoleh kebaikan. Air yang digunakan dalam upacara ini dianggap mampu membersihkan diri dan pikiran negatif serta menghalau hal-hal negatif. Air juga dipercaya dapat menghilangkan pengaruh kotor atau klesa yang dapat merusak yang ada dalam diri.
Umat Hindu di Bali percaya bahwa setiap manusia memiliki sifat diri yang kotor. Oleh karena itu, sifat tersebut harus dibersihkan dan dibuang dari dalam diri manusia. Dengan melaksanakan upacara Melukat, hal-hal yang bersifat kotor atau hal-hal yang berkaitan dengan hal negatif baik secara rohani maupun jasmani dapat kembali bersih dan suci. Sehingga manusia dapat melanjutkan hidup kedepannya dengan lebih baik lagi.
Melukat (via Asian Parent)
Salah satu lokasi upacara melukat yang terkenal adalah di kompleks pura Tirta Empul, Tapaksiring, Bali. Tirta Empul sendiri memiliki arti air suci yang keluar dari tanah. Pura Tirta Empul sendiri dipilih karena di tempat ini terdapat air yang berasal dari air mata murni. Maka tak heran jika seseorang setelah melakukan prosesi melukat ini menjadi segar.
Upacara Melukat akan dipimpin oleh seorang pemangku. Dengan sesajian seperti Canang Sari yang disajikan setelah diberikan mantra-mantra. Orang yang akan melakukan upacara ini sebelumnya akan dimantrai lebih dahulu oleh pemangku. Setelah itu akan disiram oleh air kelapa gading, kemudian dilanjutkan dengan membasuh diri di mata air yang diyakini membawa berkah.
Tidak hanya umat Hindu di Bali dan masyarakat lokal saja yang boleh mengikuti prosesi ini. Wisatawan pun dibolehkan ikut serta. Saat melakukan prosesi ini, wajib menggunakan kamen atau semacam sarung adat khas Bali yang biasa dikenakan oleh umat Hindu saat bersembahyang didalam pura. Tapi, pengunjung wanita yang sedang haid tidak diperbolehkan untuk mengikuti upacara Melukat dan juga tidak diperbolehkan untuk memasuki area pura.
Melukat (Shutterstock)
Masyarakat Bali percaya bahwa ritual upacara Melukat ini dapat mendatangkan berkah dari sang Pencipta. Hal ini dipercaya karena,setelah melewati prosesi melukat jiwa seseorang akan lebih bersih dan mudah mendapatkan keberkahan.
Upacara Melukat sendiri dipercayai bisa membersihkan diri manusia dari unsur-unsur negatif seperti mudah marah dan selalu cemas. Unsur-unsur yang dianggao dapat menggangu keseimbangan hidup. Oleh karena itu, perlu diadakan penyucian diri dengan upacara Melukat, sebagaimana yang dilakukan oleh Jerinx SID.
Melukat (Shutterstock)