Berprofesi Sebagai Perias Mayat, Wanita Ini Sering Dapat Bisikan Dari Jenazah

Berprofesi Sebagai Perias Mayat, Wanita Ini Sering Dapat Bisikan Dari Jenazah

Seorang wanita bernama Gloria Elsa Hutasoit mendedikasikan hidupnya untuk berbuat kebaikan. Adapun salah satu cara yang ia tempuh adalah dengan menjadi perias jenazah tanpa bayaran alias gratis, tis, tiss..

Menurut Gloria, setiap orang berhak untuk terlihat layak dan cantik di hari terakhir mereka apalagi mau menghadap Tuhan. Di sisi lain, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, Gloria dan suami melakukan berbagai macam hal, seperti ngamen hingga julan ikan cupang.

Dilansir dari berbagai sumber, Gloria mengaku terinspirasi dari kebaikan yang diberikan Tuhan dan ingin membalasnya dengan menolong dan menjadi bagian dari orang yang berduka.

"Karena saya mau mengembalikan apa yang Tuhan pernah kasih dalam kehidupan saya di mana ada satu titik waktu yang saya pernah dibantu Tuhan pada saat suami saya sakit dan kita dalam keadaan susah," ucap Gloria.

Namun, berprofesi sebagai perias jenazah tentu bukan hal yang mudah. Gloria harus bisa membuat mereka tampak layak dengan segala kondisi yang dialami sebelumnya.

Nggak jarang ia menggunakan hal-hal tak biasa dalam makeup seperti lem hingga tanah liat untuk membuat riasan yang menempel hingga menutupi luka terbuka. Karena itu, menurutnya seorang perias jenazah harus mampu berpikir cepat untuk menangani segala hal yang ada di hadapannya.

Selain itu, tentunya perias jenazah harus siap menghadapi berbagai kemistisan. Gloria sendiri mengaku sering mengalami hal-hal aneh yang membuatnya sampai sakit ketika merias orang yang terkena santet. Maka dari itu, ia pun mengaku sekarang jadi lebih sensitif untuk merias mayat.

"Saya pernah ngerias orang yang sakit karena disantet. Pada saat saya datang, foto banyak gerak dan jatuh, tangannya meringkuk. Kalau orang meninggal kan dingin ya, ini panas. Jadi saya bisikin, saya doain. Pulang dari situ saya demam, tidak bisa tidur, panas dan mencekam banget sih waktu merias itu. Banyak banget suara yang saya dengar, suara yang menyeramkan, auman singa, dan lain-lain," jelas Gloria.

Bahkan tak jarang Gloria juga mengaku kerap jadi perantara antara jenazah dan keluarga.

"Ketika saya merias, saya berbicara roh dengan roh. Biasanya saya dapat pesan khusus dari orang yang sudah meninggal untuk orang yang masih hidup. Keluarga yang ditinggalkan dan saya sampaikan karena orang meninggal punya hal yang belum sempat diwariskan," pungkasnya.

Gloria Elsa Hutasoit, Perias Jenazah yang Tawarkan Jasa Secara Gratis (oretzz.com)

Nggak cuma gratis merias jenazah, Gloria juga aktif dalam kegiatan bersifat amal lainnya. Ia mengajar tata rias untuk kaum difabel dan mengorganisir produk-produk kosmetik kadaluarsa untuk daerah-daerah terpencil. Program yang disebutnya sebagai Maraton Kebaikan itu ternyata peninggalan suaminya yang meninggal karena diabetes.

"Maraton Kebaikan adalah konsep yang saya bikin dengan suami saya untuk mengumpulkan makeup kadaluarsa dan kembali sebagai alat perang semua perias jenazah di Indonesia merias jenazah yang ada di gereja-gereja di desa, di lereng gunung," katanya.

Meski sudah melakukan banyak kegiatan amal namun Gloria masih merasa belum cukup. Salah satu impiannya yang belum terwujud sekarang ini adalah bisa memiliki rumah duka yang full service tapi gratis. Ia pun berharap jika gerakan Maraton Kebaikan bisa dijalankan bahkan tanpa inisiasi.

"Saya mau pesan, hidup itu adalah kesempatan untuk berbuat baik dan berbuat baik itu tidak boleh menunggu, harus dilakukan sekarang. Berbuat baik itu bukan soal kehebohan berapa yang kita kasih tapi seberapa ikhlas kita memberi," tegas Gloria.

Kisahnya pun beberapa waktu lalu sempet viral karena menginspirasi banyak orang.

Wah, mulia banget ya Mbak Gloria ini. Sesuai sama namanya Glori, yang berarti Kejayaan. Bisa memberikan kejayaan dan kebahagiaan buat orang lain. hehehe

Gloria Elsa Hutasoit, Perias Jenazah yang Tawarkan Jasa Secara Gratis (oretzz.com)