Kanibalisme yang dilakukan oleh Sumanto begitu menggemparkan tanah air di tahun 2013. Bagaimana tidak, Sumanto sering melakukan pencurian mayat lalu memakannya, seperti menyantap daging hewan pada umumnya.
Ia percaya bahwa tindakan kanibalismenya saat itu memberikan kekuatan batin supranatural. Bahkan yang mengerikannya lagi, Sumanto sering mengeringkan organ vital hasil dari mayat curiannya untuk dijadikan kalung jimat.
Banyak pakar berpendapat bahwa tindakannya adalah penyakit jiwa. Setelah dihukum selama 5 tahun, Sumanto pun ditampung di rumah rehabilitasi.
Dan saat ini ia masih di rawat di Yayasan An-Nur milik KH Supono Mustajab, di Desa Bungkanel, Karanganyar, Purbalingga, Jawa Tengah. Saat ini, warga dikampungnya sendiri pun tak mau menerima Sumanto lagi.
Namun saat ini, kondisinya cukup membaik. Ia sudah bisa bersosialisasi dengan masyarakat dan sering dibawa keluar oleh Haji Supono. Hingga kemudian, Sumanto pun kembali menjadi perhatian publik meskipun cara bicaranya masih melantur.
Kondisi Sumanto saat ini yang masih direhabilitasi (merdeka.com)
Dalam sebuah video yang diunggah oleh channel YouTube Palas Weleh-weleh, sang perekam video bertanya, "Pak Sumanto sampai di Lampung ini senang pak? Selain ke Hong Kong, katanya pernah ke luar negeri lagi pak?”.
"Iyo seneng, nggone dhewek ya (ya senang, tempat saya sendiri). Ya waktu itu kerja tebang tebu teng GMP, belum pernah ke luar negeri. Keluarga kami keluarga Amerika," ujar Sumanto.
Menurut pengasuh dari yayasan, Yayasan An-Nur merupakan tempat rehabilitasi untuk para penderita penyakit jiwa dan pecandu narkoba. Dan saat ini, kondisi Sumanto jauh lebih terawat dan sudah belajar banyak mengenai Islam.
Kondisi Sumanto saat ini yang masih direhabilitasi (merdeka.com)
Selain itu, ia juga sudah bisa bermasyarakat dan berbaur. Perkembangannya pun kian membaik berkat dukungan warga sekitar. Sehingga Sumanto mengaku tak ingin mengulangi kesalahannya dulu.
Kondisi Sumanto saat ini yang masih direhabilitasi (merdeka.com)