Seorang wanita diduga tewas sedangkan dua lainnya dilarikan ke rumah sakit lantaran menjalani operasi plastik di sebuah klinik yang berada di Meksiko. Ketiganya ditangani oleh dokter yang sama.
Peristiwa mengenaskan ini terjadi pada 29 Januari 2021, tetapi baru mulai diselidiki belum lama ini. Saat itu, ada tiga wanita sedang melakukan prosedur kecantikan di Art Siluette Aesthetic Surgery, Tijuana Meksiko. Semua prosedur operasi dilakukan oleh dokter bernama Dr. Jesús Manuel Báez López.
Dilansir dari People, salah satu pasien yang berasal dari Long Beach, California, meninggal dunia. Ibu yang berusia 38 tahun tersebut tewas di meja operasi ketika prosedur berlangsung. Dokumen yang dibeberkan oleh Ibu dari pasien mengatakan kalo anaknya meninggal akibat secondary hypoxic encephalopathy, alias cedera otak karena kurangnya oksigen.
Sedangkan ada dua wanita lainnya yang juga menjadi korban malpraktik. Di hari yang sama, keduanya dijadwalkan menjalani sedot lemak dan tummy tuck. Namun saat prosedur berlangsung, Kanisha Davis sudah curiga karena merasa tidak beres dengan prosuder yang diterapkan oleh pihak dokter.
Keuana Weaver yang tewas setelah menjalani operasi plastik di Meksiko (dailymail.co.uk)
Biasanya ketika operasi liposuction dan tummy tuck tersedia di layar monitor untuk melihat proses operasi di bagian dalam. Tetapi ia tidak melihat satu pun kamera mikro atau monitor yang terpasang di tubuhnya.
Setelah itu, ia malah diperbolehkan untuk keluar dari klinik. Padahal tummy tuck merupakan jenis operasi yang berat dan membutuhkan waktu beberapa hari untuk pemulihan.
"Sebagai seorang perawat, saya tahu ada sesuatu yang tidak beres," tuturnya.
Dan benar saja, setelahnya Kanisha baru tau kalo temannya, Keuana, meninggal dunia. Ia pun langsung kembali ke California dan saat itu pula ada hal mengancam yang terjadi padanya.
Dr. Jesús Manuel Báez López (dailymail.co.uk)
Kanisha mengalami pendarahan serta muntah terus menerus. Ia pun datang ke unit gawat darurat dan diopname selama dua minggu. Hasilnya menunjukkan kalo ia mengalami pendarahan pada organ dalam.
"Kalau saya tidak segera ke rumah sakit mungkin saya sudah meninggal. Apakah kami tahu risikonya operasi plastik di Meksiko? Ya. Tapi apakah kami mengira kalau risikonya adalah kematian? Tidak," ujar Kanisha.
Saat ini, kasus kematian Keuana dan Kanisha sedang dalam proses investigasi. Pihak klinik maupun dokter masih menolak memberikan pernyataan apa pun.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengatakan bahwa biaya operasi plastik di Meksiko memang terkenal lebih murah dibanding Amerika Serikat. Namun, mereka juga memperingatkan bahwa adanya resiko yang cukup tinggi saat menjalani prosedur di sana. Umumnya dokter yang melakukan operasi plastik tidak memiliki sertifikasi resmi dan bukan termasuk anggota dokter bedah secara resmi.
Art Siluette Aesthetic Surgery, Tijuana Meksiko (dailymail.co.uk)