Dikenal sebagai putra cendekiawan Muslim nyatanya tak membuat Noe Letto manut-manut sja soal agama. Putra Cak Nun itu mengaku bahwa dirinya harus melalui perjalanan panjang sebelum mantap memeluk Islam.
"Saya pernah ateis dengan sadar, dengan jalan logika," ungkap Noe, sebagaimana dilansir dari YouTube Cahaya untuk Indonesia.
Noe mengungkapkan bahwa hal itu terjadi saat dirinya sedang menempuh pendidikan di Kanada. Noe yang memiliki background pendidikan ilmu pasti itu memang tak mau begitu saja menerima doktrin-doktrin tanpa bisa membuktikan kebenarannya.
"Karena memang tidak punya duit untuk makan, jadi gelandangan cukup lama saya, di luar. Karena pemikiran utilitarian (memaksimalkan kebahagiaan dan mengurangi penderitaan) untuk survival, tak mampir di mesjid lah," ungkapnya.
Noe Letto (Kanal247)
"(Tinggal di masjid) itu urusan survival daripada mati ini. Karena saya inget kalau di Indonesia waktu itu kan (dateng) ke masjid mana saja kan diterima. Ya weslah," lanjut Noe Letto.
Pada akhirnya, Noe tak hanya mendapat tempat tinggal, namun juga diminta untuk merawat dan membersihkan masjid. Di situlah akhirnya berkesempatan untuk berdiskusi soal agama dengan pemuka agama di sana.
Noe Letto (via Grid.ID)
Seorang Syekh di sana akhirnya berhasil memberikan pemahaman terhadap Noe Letto tentang agama. "Jadi makhluk yang baru pun melakukan dosa seperti makhluk sebelumnya. Wah ketampar saya di situ," lanjutnya.
Noe Letto (YouTube)