Kebijakan Pemerintah tentang harga minyak goreng menjadi Rp 14.000 per liter di peritel moderen sudah berlaku hampir seminggu. Namun sayangnya di beberapa minimarket di sejumlah daerah, stok minyak goreng habis lebih cepat, bahkan ada yang stoknya kosong selama berhari-hari.
Seperti dilansir BBC pada Selasa (25/1) pagi, stok minyak goreng di salah satu minimarket di Bekasi Barat, Kota Bekasi masih kosong. Padahal satu hari sebelumnya stok minyak sempat ada, namun sayangnya stok minyak langsung ludes beberapa saat setelah barang di display.
Bahkan seorang karyawan minimarket mengaku mulai kesulitan mendapat pasokan minyak goreng. Pasokan minyak goreng yang datang langsung habis diserbu pembeli.
Tidak dipungkiri turunnya harga minyak goreng membuat masyarakat memborong minyak goreng dalam jumlah banyak. Meski sudah disiasati dengan membatasi jumlah pembelian per orang per hari, namun tetap saja minyak goreng langsung ludes diborong pembeli begitu stok tersedia.
Lalu mengapa stok minyak bisa kosong meski harganya sudah turun drastis?
Harga Minyak Goreng (via Money Kompas)
Masih melansir BBC, menurut Wakil Ketua Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) Sahat M Sinaga, kekosongan minyak goring pada sejumlah wilayah di ritel modern dikarenakan ada pihak yang sengaja melakukan "manipulasi" karena stok dari produsen normal.
Ada beberapa pihak yang sengaja memborong minyak goreng murah dan ingin menjualnya kembali sebagai minyak goreng curah. Hal itu dikarenakan harga minyak goreng curah di pasar masih mencapai Rp18.000.
Harga Minyak Goreng (via Jatim Liputan6)
Namun tenang, mulai Rabu 26 Januari 2022 harga minyak goreng Rp 14.000 per liter akan berlaku di pasar tradisional atau pasar rakyat mulai.
Kalau di daerah kamu bagaimana? Apa harga minyak goreng sudah turun menjadi Rp14.000 per liter atau masih di atas harga tersebut?
Harga Minyak Goreng (via Ekbis Sindonews)