Kecelakaan kereta api terbesar di dunia telah terjadi berulang kali. Insiden itu memberikan rasa was-was kepada calon penumpang yang akan menggunakan kereta api sebagai moda transportasi untuk perjalanannya.
Berikut ini adalah beberapa kecelakaan kereta api terbesar di dunia, salah satunya terjadi di Indonesia.
#1 Guadalajara, Meksiko
Kecelakaan kereta api terbesar di dunia pernah terjadi di Guadalajara, Meksiko pada 22 Januari 1915 silam. Peristiwa itu menelan korban jiwa hingga lebih dari 600 orang. Peristiwa ini dimulai ketika Presiden Meksiko Carranza memerintahkan keluarga dan pasukannya untuk menempati Guadalajara yang baru dimenangkan Meksiko kala itu.
Kereta api pun berangkat penuh sesak. Saat menuruni bukit dalam kecepatan tinggi, masinis kehilangan kontrol terhadap lokomotifnya. Kondisi itu menyebabkan kereta anjlok dan keluar jalur.
Kereta nahas itu pun jatuh ke tebing. Para penumpang pun bergelantungan di gerbong, bahkan berjatuhan ke jurang.
Kecelakaan kereta di Guadalajara, Meksiko tahun 1922 (pinterest.com)
#2 Stasiun Ciurea, Romania
Kecelakaan kereta api terbesar di dunia selanjutnya terjadi di Stasiun Ciurea, Romania. Saat itu, sebuah kereta api berpenumpang yang berisi pengungsi dan tentara yang terluka diungsikan dari aksi pendudukan Jerman pada Perang Dunia I.
Rem lokomotif blong dan hal itu menyebabkan kecelakaan di dekat Stasiun Ciurea. Kereta yang datang dalam kecepatan tinggi itu berniat berhenti mendadak untuk menghindari tabrakan dengan kereta lain di depannya.
Sayang, usaha itu gagal dan justru menyebabkan anjlok serta menyulut kebakaran. Peristiwa itu menelan korban jiwa hingga 1.000 orang.
Kecelakaan kereta di Stasiun Ciurea, Romania (express.co.uk)
#3 Saint Michel-de-Maurienne, Prancis
Pada 12 Desember 1917, pasukan Prancis pergi untuk merayakan natal di rumahnya. Mudik itu dimobilisasi oleh pemerintah dengan cara menggabungan gerbong dari dua kereta menjadi satu rangkaian kereta.
Rangkaian kereta api itu emang efisien, mekanisme rem juga irit karena hanya tiga gerbong pertama yang memiliki rem angin. Tapi ketika melewati pegungungan Alpen, masinis mengerem, tapi remnya terlalu panas dan menyebabkan kebakaran.
Setelah 4 mil, gerbong pertama anjlok. Diikuti gerbong di belakangnya yang saling menabrak. Besarnya api membuat seluruh penumpang yang berjumlah sekitar 1.000 orang terbakar. Hanya 425 jasad yang berhasil diidentifikasi.
Kecelakaan kereta di Saint Michel-de-Maurienne, Prancis tahun 1917 (wikipedia.org)
#4 Torre del Bierzo, Spanyol
Pada 3 Januari 1944, terjadi sebuah kecelakaan kereta api terbesar di dunia di Spanyol. Sebuah rangkaian kereta surat 11 gerbong masuk ke dalam terowongan dan menabrak sebuah kereta mesin uap (lokomotif kecil).
Tabrakan itu menyebabkan kebakaran pada sistem perkeretaapian dan membuat sinyal dan komunikasi di daerah itu terputus. Kemudian dari arah berlawanan, sebuah kereta pengangkut batu bara dengan kecepatan penuh menabrak lokomotif kecil tadi beserta kereta surat. Seluruh muatan pun terbakar.
Kebakaran tabrakan kereta itu bahkan terjadi hingga dua hari. Kecelakaan menyebabkan lebih dari 500 orang tewas karena ramainya penduduk yang menumpang kereta untuk merayakan Natal.
Kecelakaan kereta di Torre del Bierzo, Spanyol tahun 1944(euroweeklynews.com)
#5 Balvano, Italia
Kecelakaan kereta api terbesar di dunia selanjutnya terjadi di Italia bagian selatan. Mulanya adalah kereta yang diisi batu bara kualitas rendah yang kemudian memproduksi karbon monoksida dalam jumlah besar.
Lebih dari 50 penumpang gelap di atas gerbong terbuka terjebak di dalam terowongan selama 38 menit.
Di tengah gelapnya malam dan rintik hujan, lokomotif kereta yang masih menunggu sinyal tancap gas dan mengeluarkan asap beracun yang tidak berbau. Asap itu dihirup oleh penumpang gelap. Mereka semua pun mati lemas tahun 1944 silam.
Kecelakaan kereta di Balvano, Italia, tahun 1944 (hubpages.com)
#6 Sungai Baghmati, India
Kecelakaan kereta api terbesar di dunia selanjutnya terjadi di Sungai Baghmati, India tahun 1981. Kereta api dengan 9 gerbong itu membawa sekitar 1.000 orang dan melewati Sungai Baghmati yang debit airnya sedang tinggi pada musim hujan.
Hujan yang turun membasahi rel dan membuatnya lebih berisiko untuk dilewati. Sehingga, ketika ada seekor sapi melintas di rel, sang masinis menekan rem terlalu kencang. Kereta api itu langsung anjlok keluar jalur dan tenggelam di sungai tersebut.
Dalam agama Hindu, sapi adalah hewan keramat. Maka tindakan itu diambil sang masinis agar tidak membunuh sapi. Diperkirakan ada 800 orang meninggal akibat kecelakaan itu. Sementara lebih dari 300 orang tidak ditemukan karena hanyut atau tenggelam dalam peristiwa dekat Kota Bihar itu.
Kecelakaan kereta di Sungai Baghmati, India tahun 1981 (economictimes.com)
#7 Awash, Ethiopia
Kecelakaan kereta api terbesar di dunia selanjutnya terjadi di Awash, Ethiopia pada 14 Januari 1985. Kecelakaan itu terjadi akibat kereta api yang berbelok dalam kecepatan tinggi. Parahnya, di jembatan berbelok gengs!
Akibatnya, empat dari total lima gerbong keluar jalur atau anjlok. Keempat gerbong itu bahkan terjung ke jurang di Sungai Awash. Dimulai dari gerbong yang paling belakang.
Kecelakaan kereta di Awash, Ethiopia tahun 1985 (YouTube Rail Spark)
#8 Ufa, Rusia
Kecelakaan kereta api terbesar di dunia selanjutnya terjadi di Ufa, Rusia pada 4 Juni 1989. Kecelakaan kereta api itu terjadi karena kebocoran jaringan LPG.
Tekanan turun, tim perbaikan justru meningkatkan tekanannya dan menimbulkan awan tebal gas propana di sekitar jalur kereta. Kebocoran itu pun tak segera ditambal.
Dua kereta yang lewat jalur kota Ufa-Asha membawa sekitar 1.200 penumpang. Secara bersisipan, keduanya menyebabkan percikan api di rel hingga menimbulkan ledakan besar, setara 10 kiloton TNT. ledakan itu menghanguskan tujuh gerbong barang, 37 gerbong penumpang dan dua lokomotif.
Peristiwa itu menewaskan lebih dari 575 penimpang. 800 orang lain pun luka-luka parah karena insiden itu.
Kecelakaan kereta di Ufa, Rusia, tahun 1989 (reddit.com)
#9 Al-Ayyat, Mesir
20 Februari 2002 tampaknya menjadi tanggal cantik. Tapi di tanggal itu, terjadi salah satu kecelakaan kereta api terbesar di dunia. Tepatnya di Al-Ayyat, Mesir. Korban jiwa akibat kecelakaan itu mencapai 383 orang.
Kejadian bermula ketika sebuah gas meledak di gerbong kelima. Kecepatan kereta api yang tinggi membuat kobaran api bertambah besar. Kebakaran itu membuat mayoritas penumpang di tujuh gerbong menjadi abu dengan cepat.
Para penumpang yang hangus terbakar pun sulit diidentifikasi. Beberapa penumpang lainnya nekat lompat dari kereta dan hampir tidak ada yang selamat karena kereta jalur Kairo-Luxor itu berjalan dalam kecepatan tinggi.
Angka kematian resmi yang diumumkan pemerintah hanya 383 orang. Tetapi mengingat kapasitas 150 penumpang dalam satu gerbong berlipat ganda, maka angka korban jiwa diyakini mencapai 1.000 orang.
Kecelakaan kereta di Al-Ayyat, Mesir tahun 2002 (al-monitor.com)
#10 Sri Lanka
Kecelakaan kereta api terbesar di dunia selanjutnya terjadi di Sri Lanka bertepatan dengan peristiwa tsunami besar pada 26 Desember 2004 silam yang turut menerjang Aceh, Indonesia beserta negara Asia lainnya.
Saat itu, kereta api bernama Queen of the Sea sedang berjalan di Sri Lanka. Jarak lintasan rel dengan bibir pantai hanya 200 meter. Bertepatan dengan itu, ombak pertama pun menerpa kereta api yang sedang berjalan itu.
Penduduk sekitar dan penumpang yang ketakutan panik dan naik ke atap gerbong. Mereka belindung di baliknya dengan harapan bisa terlindungi dari hantaman gelombang tsunami.
Di luar prediksi, gelombang selanjutnya datang lebih besar dan menghantam kereta itu hingga berguling-guling. Penumpang dan penduduk di daerah itu pun tenggelam, terseret arus, bahkan tertimpa gerbong kereta. Total korban jiwa dalam insiden itu mencapai sekitar 1.700 orang.
Kecelakaan kereta Queen of the Sea di Sri Lanka tahun 2004 (pinterest.com)
#11 Bintaro, Indonesia
Pada 19 Oktober 1987, terjadi pula salah satu kecelakaan kereta api terbesar di dunia. Insiden itu terjadi di Pondok Betung, Bintaro, Jakarta Selatan antara Kereta Api (KA) 225 Merak dengan Kereta Api (KA) 220 Rangkas.
KA Rangkas dan KA Merak bertabrakan dengan posisi saling berhadapan alias adu banteng. Kedua kereta sama-sama ringsek karena benturan keras.
Kompas melaporkan, lebih dari 156 orang meninggal dunia dan ratusan lainnya mengalami luka-luka. Peristiwa itu juga tercatat sebagai peristiwa maut dan terburuk dalam sejarah perkeretaapian Indonesia.
Penyelidikan menunjukkan adanya kelalaian petugas Stasiun Sudimara yang memberikan sinyal aman bagi kereta api dari arah Rangkasbitung. Padahal tidak ada pernyataan aman dari Stasiun Kebayoran. Hal ini juga dilakukan karena tidak ada jalur kosong di Stasiun Sudimara.
Tragedi Bintaro tahun 1987 (tempo.co)