Kamu termasuk orang yang jarang sarapan dan minum air putih? Hati-hati lho, jangan sampe kamu punya nasib yang sama kayak wanita ini.
Ada seorang wanita asal Guizhou, China yang punya nasib mengerikan akibat dia nggak suka sarapan dan jarang minum air putih di kesehariannya.
Dilansir dari ET Today, wanita dengan nama panggilan Wang dan nama belakang yang dirahasiakan tersebut pernah didiagnosa penyakit lambung. Penyakitnya itu dialaminya enam tahun lalu. Biasanya dia cuma mengkonsumsi obat asam lambung untuk meredakan nyeri perutnya.
Akan tetapi suatu hari, sakit perutnya terasa berbeda dari yang biasanya. Saking parahnya, ia pun memutuskan untuk periksa ke rumah sakit. Dan setelah diperiksa, ia mendapatkan kabar buruk kalau di perutnya terdapat batu empedu.
Dan yang mengerikannya lagi, dokter yang memeriksanya pun shock karena jumlah empedu yang ditemukan. Ya, jumlah batu empedu dalam perut Wang mencapai 2.000 batu! Ukurannya pun bermacam-macam, yang paling besar mencapai 1 cm dan yang terkecil adalah 0,2 cm.
Akhirnya, Wang pun menjalani operasi laparoskopi untuk mengetahui lebih lanjut kondisi batu empedu di dalam perutnya.
Ilustrasi wanita yang sedang mengalami nyeri perut (clevelandclinic.org)
Lantas, apa yang menyebabkan jumlah batu empedu yang begitu banyak di perut Wang? Menurut penelitian dokter, gaya hidup Wang yang tidak sehatlah yang menyebabkan kondisinya tersebut. Wang mengaku kalau selama ini dia memang jarang sarapan karena bangun siang.
Selain itu, dia juga sering banget makan makanan pedas, berminyak dan bagian organ dalam hewan. Ditambah, ia juga jarang minum air putih. Itu sebabnya dokter menyarankan dia untuk segera menerapkan pola hidup sehat, yakni minum air putih setidaknya 2 liter per hari.
Lantas, apa penyebab utama dari batu empedu? Dikutp dari detikhealth, ahli pencernaan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Prof Dr dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, mengatakan batu empedu bisa disebabkan oleh kolesterol yang tinggi.
Ilustrasi batu empedu (doktersehat.com)
"Jadi orang-orang yang makan cokelat, keju yang tinggi lemak itu akan menyebabkan kolesterol tinggi. Kalau itu banyak kita temukan kasus-kasus (batu empedu) seperti itu. Jadi tidak mungkin boba yang kandungannya itu karbohidrat, tidak berubah bentuknya di dalam kantung empedu," kata Prof Ari kepada detikcom, Senin (20/1/2020).
"Akhirnya apa? Kolesterol yang tinggi di dalam darah itu menumpuk di kantung empedu. Di liver menjadi fatty liver (penumpukan lemak di hati), di pembuluh darah jantung menjadi serangan jantung, di otak menjadi stroke gitu misalnya," ujarnya lagi.
Kolesterol (beritabeta.com)