Cerita mengharukan datang dari seorang pria asal Jepang yang semasa hidupnya, ia menyelamatkan banyak kucing dan berbagai hewan terlantar yang diakibatkan oleh bencana nuklir Fukushima Daiichi. Sudah lebih dari 10 tahun, pria yang dikenal dengan nama Sakae Kato ini merawat dengan baik hewan-hewan tersebut.
Niatnya begitu mulia, karena ia merasa prihatin dengan kehidupan hewan-hewan peliharaan yang mati ditinggalkan begitu saja oleh pemilik rumah penduduk yang saat ini sudah ditinggalkan setelah terjadinya bencana nuklir.
"Saya di sini untuk menjaga hewan-hewan ini sampai yang terakhir," kata Kato seperti yang dikutip dari Metro.
Ia juga mengatakan bahwa setidaknya ada puluhan kucing yang telah ia temukan dan ia rawat. Namun, saat merawat hewan-hewan tersebut, Kato tidak membawa semua hewan ke rumahnya. Ada beberapa di antara hewan yang masih juga ingin tinggal di tempat ia tinggal sebelumnya. Dengan kondisi tersebut, Kato tetap memutuskan untuk mengunjungi dan memberikan makan ke hewan-hewan setiap hari.
Sakae Kato berbaring di tempat tidurnya bersama kucing yang ia selamatkan lima tahun lalu (reuters.com)
Dan hingga hari ini, Sakae Kato telah berhasil merawat 41 kucing di rumahnya yang berlantai dua dengan kondisi yang sudah lapuk. Serta satu bangunan lain yang dekat dengan rumahnya. Sedangkan ada 23 kucing liar yang juga sudah dikuburkan di halaman rumahnya.
Di samping merawat kucing, Sakae Kato juga menyelamatkan seekor anjing bernama Pochi. Bahkan, Kato juga membelikan makanan untuk diberikan ke babi hutan yang sering sekali mampir ke sekitar rumahnya. Kalau di total-total, perkiraan biaya Kato sudah mencapai 7.000 dolar Amerika Serikat.
Sayangnya, pada tanggal 25 Februari, pria berhati mulia ini ditangkap oleh kepolisian dengan dugaan telah membebaskan babi hutan yang diperangkap dan dipasang oleh pemerintah pada November lalu.
Sakae Hato (reuters.com)
Pemerintah setempat menganggap bahwa babi hutan merupakan hama yang bisa merusak tanaman, sama dengan rusa.
Meski pernah tertangkap, kini Kato sudah berhasil dibebaskan. Ia dibantu oleh seorang dokter hewan dari Tokyo bernama Yumiko Konishi. Konishi mengatakan ke pihak kepolisian bahwa Kato adalah seorang relawan yang merawat kucing di rumahnya.
Sebagai informasi, bencana nuklir Fukushima Daiichi yang terjadi pada tanggal 11 Maret 2011 membuat sekitar 160 ribu penduduk Fukushima telah mengungsikan diri.
Sedikit informasi, bencana nuklir Fukushima Daiichi telah terjadi pada tanggal 11 Maret 2011 yang mengakibatkan 160 ribu penduduknya mengungsikan diri. Selain itu, ledakan pembangkit listrik tenaga nuklir tersebut diduga terjadi karena adanya gempa bumi dengan kekuatan 9,0 SR di pantai Tohoku, yang setelahnya memicu gelombang tsunami setinggi 14 meter.
Sakae Hato bersama kucing peliharaannya (gulftoday.com)