Makan menggunakan tangan adalah kebiasaan orang Indonesia sejak jaman dahulu. Sendok dan garpu itu masuk dari Eropa gengs. Jadi dulu nenek moyang kita makan pake tangan aja. Kata garpu adalah kata dalam Bahasa Portugis 'garfo' yang kemungkinan diperkenalkan sekitar abad ke-16 di Nusantara.
"Di Sumatera dan Jawa sama-sama makannya pakai jari tangan, jari 10. Kebiasaan ini ada kaitannya dengan tradisi makan nasi bungkus," ungkap Guru Besar Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Gadjah Mada, Prof Dr. Ir Murdijati Gardjito dikutip dari Kumparan.
Kebiasaan ini terutama ada dalam masyarakat Jawa, Sumatera dan Sunda. Berkaitan erat dengan kebiasaan menyantap nasi bungkus, seperti ramesan. Untuk makanan berkuah, ketka belum ada sendok, masyarakat jaman dulu makan dengan sendok dari daun pisang.
"Kebiasaan makan budaya asli Indonesia itu duduk di bawah pakai tikar, ada yang bersila, atau bersimpuh. Lalu, makan pakai tangan, yang merupakan simbol keakraban dan kebersamaan," ungkap Prof Murdijati.
Sejarah makan dengan tangan (nripulse.com)
Selain makan dengan tangan, jaman dulu masyarakatnya juga suka makan bersama sambil duduk di lantai. Misalnya di Pasundan ada tradisi Ngaliwet. Makan bersama dengan hamparan makanan di atas daun pisang. Lalu dimakan bersama menggunakan tangan. Tapi tardisi ini juga bukan asli nusantara.
"Memang tradisi makan berjamaah di Nusantara awalnya diperkenalkan para imigran Arab sebagai bentuk pelaksanaan sunnah Nabi," ujar jurnalis sejarah Alwi Shahab dikutip dari Historia.
Budaya makan bersama (indicanewas.com)
Sebelum bercampur dengan budaya Arab, dulu orang makan sendiri-sendiri pakai alas daun pisang atau piring kayu. Makan dengan tangan kanan yang sudah dicuci terlebih dahulu.
Terus ada lagi tradisi makan prasmanan. Ini berasal dari budaya Perancis gengs. Mereka menyebutnya dengan bufet. Asal katanya fransman jadi prasman lalu jadi prasmanan hingga sekarang.
Begitulah pengaruh budaya-budaya asing pada cara makan orang Indonesia saat ini.
Sendok dan garpu dari Eropa (todayfoundout.com)