Warga Dusun Nangko, Desa Tiga Alur, Kecamatan Pangkalan Jambu, Merangin, Jambi harus bersusah oayah ketika mau sholat berjamaan. Ratusan warga kesulitan karena mushola yang biasa mereka gunakan dibongkar.
Sejak awal November 2020, kepala desa bersama dengan pengusaha tambang tanpa izin (PETI) dan sejumlah warga membongkar mushola. Karena mereka akan membuat tempat penambangan emas ilegal di area bekas mushola.
masyarakat yang ingin sholat berjamaah harus mengungsi ke dusun sebelah. Melewati jalan tambang yang licin, rusak dan berlubang. Jarak mushola yang mereka gunakan sekitar 500-700 meter. Tapi medan yang sulit menyebabkan warga kesusahan.
"Kalau subuh itu susah nian. Dingin, jalan belumpur dan sangat licin," kata Bj tokoh pemuda setempat dikutip dari Kompas, Rabu (13/1/2021).
Jumlah warga sekitar yang biasa menggunakan mushola sebelum dibongkar ada sekitar 200 orang. Para orang tua yang usianya di atas 60 tahun kesulitan untuk sholat berjamaah.
Mushola dibongkar
Jalan setapak yang biasa digunakan hancur karena dilalui alat berat. Perlahan jalan setapak itu menjadi sulit dilalui warga. Sebenarnya kepala desa dan pihak penambang sudah menjanjikan membangun mushola.
Tapi tetep aja udah beberapa bulan belum ada tanda-tanda pembangunan. Padahal warga sangat berharap mushola baru segera dibangun.
"Sekarang sudah 2 bulan, tapi mushala yang dijanjikan belum juga siap dibangun," kata dia.
Dimintai keterangan terpisah, Kepala Desa Tiga Alur Jon Faizer menjelaskan, pembangunan mushala terhenti karena tidak memiliki tukang bangunan.
Demi tambang emas ilegal (mining-technologi.com)
"Untuk sementara belum bisa dibangun lagi, karena tukang tidak ada," kata Jon saat dikonfirmasi.
Jon menjelaskan mushola akan tetap dibangun karena bahan dan material sudah ada. Tapi belum menemukan tukang yang bisa. Semoga bisa segera dibangun ya gengs, biar gak lewat jalan licin lagi buat numpang sholat. Bisa sholat dengan nyaman.
Ilustrasi jalanan licin (tripadvisor.com)