Percaya Gak, Orang yang Sering Mengumpat Tuh Biasanya Cerdas? Simak Nih Alasan-alasannya

Percaya gak, orang yang sering mengumpat tuh biasanya cerdas? Simak nih alasan-alasannya.

Tiap kali denger ada orang yang mengumpat alias "ngomong kotor", orang itu bisa dihakimi tempramen atau gak beradab. Gak sopan! "Mulutnya gak pernah disekolahin!"

Makanya, orang yang sering mengumpat diidentikkan dengan tingkat kecerdasan yang rendah. Pendapat itu logis juga sih. Ya bisa lah kita anggap orang itu pemarah dan gak punya kata-kata lain untuk mengungkapkan kekesalannya.

Tapi ternyata, hasil studi psikologi pernah mengungkap sebaliknya tuh. Studi tersebut membuktikan bahwa orang yang sering mengumpat sebenernya malah cerdas.

Kalo gitu, percaya gak, orang yang suka mengumpat tuh biasanya cerdas? Simak nih alasan-alasannya ....

Alasan pertama


Orang yang sering mengumpat dianggap gak punya kosakata lain. Jadi kalo kesel, ya mereka cuman bisa mengungkap itu. 

Hmm... padahal sebaliknya lho. Pilihan kata yang mereka bukannya terbatas, tapi malah tak terbatas gengs. Studi tentang aktivitas 'misuh-misuh' ini menunjukkan bahwa orang yang suka mengumpat justru punya pengetahuan kosakata yang lebih tinggi ketimbang orang biasa.

Faktanya, umpatan tidak berkaitan dengan kebodohan. Gokilnya, kata penelitian itu, mereka yang suka mengumpat malah punya cadangan kata-kata yang banyak.

Gak pernah kehabisan kata-kata = cerdas! (freepik.com)

Alasan kedua


Orang yang sering mengumpat ternyata punya pemahaman yang baik atas konteks pemakaian kata-katanya. Nah, kecerdasan seseorang yang suka ngomong hal-hal yang dianggap kasar ini sebenernya keliatan dari kreativitasnya kok.

Untuk mengungkapkan kata seperti "anjing!" atau "monyet!" misalnya, itu sebenernya gak merujuk pada artian yang kasar atau negatif. Mereka kan cuman hewan. Tapi asosiasinya yang bikin mirip.

Dengan begitu, orang yang sering ngomong kasar ya bukan kurang otaknya. Mungkin, itu cuma karena 'standar' sopan santun aja yang berbeda-beda.

Ngomong kotor (freepik.com)

Alasan ketiga


Kecerdasan orang yang suka mengumpat juga keliatan kok. Mereka punya kecenderungan sikap yang gak selalu ngikutin anggapan umum. Apalagi kalo cuma demi nyenengin orang lain.

Mereka yang gemar bicara kasar begitu gak segan lho mengekspreskan ketidaksukaannya terhadap sesuatu. Meski itu hanya dari sudut pandangnya. Intinya, mereka malah jujur dan gak ada yang ditutup-tutupin.

Maka dari itu, biasanya mereka juga orang yang percaya diri. Mereka gak butuh persetujuan orang lain untuk gak suka akan sesuatu. Ini cerdas namanya.

Jujur, terbuka, apa adanya (freepik.com)

Alasan keempat


Kenapa mereka yang suka bicara kasar disebut cerdas? Soalnya, mereka jelas adalah pelanggar aturan tak tertulis yang berlaku. Mereka keliatannya aja bandel, ndablek, gak bisa dibilangin.

Di sisi lain, mereka adalah orang-orang pemberontak yang gak mau dikekang dengan peraturan tersebut. Misalnya, udah berulang kali dikasih tau untuk gak melakukan itu, dia tetep melakukannya. Udah gitu, keluar lah kebon binatang dari mulutnya.

Kalo kayak gini masih belom bisa dianggap cerdas, kita bisa keliru gengs. Soalnya, mereka keluar dari pakem-pakem disiplin yang diterapkan dalam masyarakat. Mereka itu fleksibel. Jadi, jangan ikut-ikutan ngomel dan mengumpat juga ya kalo kalian nganggep mereka bodoh.

Kadang suka ndablek kalo dibilangin (freepik.com)

Alasan kelima


Orang yang sering mengumpat emosinya selalu meluap-luap. Dan mengumpat adalah ungkapan emosi yang paling jelas. Kalo seseorang sering mengumpat, berarti dia gak pernah malu sama perasaannya sendiri.

Itu cara mereka bersosialisasi. Mengumpat itu wajar kok, kan jujur, gak ada perasaan yang disembunyikan. Dalam hal ini, jadi semakin jelas kalo para pengumpat biasanya emang orang cerdas. Temennya juga banyak.

Kenapa? Mereka bisa memilih teman yang jujur pula. Pilih-pilih temen deh dari sekarang, daripada punya teman yang keliatannya jujur di depan doang. Giliran kita bikin salah dikit malah diejek, disalah-salahin, dihakimi paling bersalah. Mending yang ceplas-ceplos tapi jujur kan?

Ceplas-ceplos deh kalo ngomong (freepik.com)

Alasan keenam


Orang yang sering ngomong kotor terbiasa mengeluarkan emosinya. Saat itu juga! Dan karena itu, mereka jadi punya cara untuk menyelesaikan masalahnya.

Para penggemar ngomong kotor ini gak suka ada di tempat yang gitu-gitu terus. Mereka gemar akan perbedaan dan perubahan. Kalo di situ-situ terus, mereka pasti bosen, jenuh, dan akhirnya... ngomong kotor juga.

Ini adalah sebentuk kecerdasan lainnya. Jadi, mereka bisa dikatakan cerdas karena gak akan memendam emosinya lagi. Mereka cukup berucap kotor aja dan rasa sakitnya hilang sudah.

Ngomel-ngomel, sampe KZL-nya ilang (freepik.com)

Alasan ketujuh


Mereka yang gemar berucap kotor juga gak takut dengan perubahan. Mereka gak segan mengekspresikan diri dengan cara yang tabu sekalipun. Pokoknya, mereka adalah orang-orang yang terbuka dan siap untuk belajar hal-hal baru.

Para pengumpat biasanya punya tipe kepribadian terbuka, ekstrovert lah. Mereka akan berbagi tentang pengalaman hidupnya dan gak akan sungkan untuk cerita kepada siapa pun.

Lebih jauh, orang-orang model begini yang terbuka dalam bersikap bakal mengambil pelajaran dari kehidupan. Mereka punya perspektif sendiri dan gak takut pula untuk belajar. Mereka pasti bisa jadi yang terdepan dalam berbagai bidang. Keren kan?!

Karena telanjur sering dinilai buruk oleh lingkungannya, para pengumpat kerap disepelekan. Padahal, percaya gak, orang yang sering mengumpat tuh biasanya cerdas? Buktiin aja sendiri.

Ya udah, kelar gitu, terus jalan lagi deh (freepik.com)