Arkeolog Kaget Setelah Menggali "Tempat Lahir Peradaban" Berusia Ribuan Tahun Demi Bongkar Rahasia Alkitab

Arkeolog kaget setelah menggali "tempat lahir peradaban" berusia ribuan tahun demi bongkar rahasia Alkitab.

Sejumlah arkeolog kaget setelah melakukan penggalian situs yang diyakini "tempat lahir peradaban". Pasalnya, tempat itu telah berusia ribuan tahun, diperkirakan telah mencapai 6.000 tahun.

Penggalian ini dimaksudkan untuk menantang pemahaman tentang bagaimana manusia berkembang.

Lokasi penggalian berada di sebagian besar wilayah Irak yang dulu dikenal sebagai Mesopotamia. 

Kawasan Mesopotamia adalah bagian dari kawasan yang disebut "Bulan Sabit Subur" yang berbatasan dengan Gurun Arab di selatan, pegunungan Armenia di utara, Teluk Persia, hingga Laut Mediterania. Di salah satu ujungnya terdapat pembangkit listri Babilonia.

Mesopotamia diceritakan secara langsung dalam Alkitab, kitab suci umat Kristiani di dunia. Yang paling terkenal adalah bagian tentang Pembuangan Babilonia.

Manusia pertama kali menetap di Mesopotamian pada era Paleolitik. Di sanalah lokasi awal peradaban Sumeria dibentuk. Tepatnya di Mesopotamia selatan sekitar 4000 SM atau 6.000 tahun yang lalu.

Selama kemunduran Kekaisaran Ottoman dan tumbuhnya minat politik Eropa di Timur Tengah, para penjelajah mulai menemukan kembali dunia Mesopotamia kuno dan "The Sumerians". History Channel mengungkap bagaimana rahasia kuno mereka terungkap.

“Di Irak selatan, ada keheningan yang menghancurkan, suhunya sekitar 50 derajat Celcius, iklim tidak berubah selama ribuan tahun,” kata narator dokumenter History Channel.

Para arkeolog dibikin kaget setelah penggalian situs Mesopotamia (cnrs.fr)

“Namun pria dan wanita pernah tinggal di sini. Terjepit di antara Mediterania dan Teluk Persia adalah wilayah yang oleh sejarawan Yunani Polybius disebut Mesopotamia, negara di antara dua sungai. Itu diairi oleh Efrat dan Tigris,” lanjut sang narator.

Dokumenter itu mengungkap pula bagaimana keadaan berubah setelah para arkeolog Prancis dan Inggris mengungkapkan masa lalu yang terkubur di "tempat lahir peradaban".

Penemuan peradaban Siro-Mesopotamia 150 tahun lalu membuat banyak orang menyadari bahwa itu adalah peradaban yang sangat beragam dan berkembang.

“Ia telah mengetahui banyak cara hidup yang berbeda, telah melalui banyak eksperimen sosial, di dunia yang tidak kita sadari. Kami percaya semuanya dimulai dengan peradaban Yunani, tapi kami melihat ada hal lain sebelumnya yang mempengaruhi perkembangan peradaban klasik,” kata arkeolog Prancis Jean-Claude Margueron.

Kawasan Mesopotamia di masa silam (thoughtco.com)

"Sejarah peradaban Siro-Mesopotamia cocok dengan wilayah geografis Siro-Mesopotamia, wilayah yang dialiri oleh Tigris dan Eufrat," lanjutnya.

Pakar ini selanjutnya menjelaskan bagaimana air menjadi kunci peradaban kuno Mesopotamia.

Air tidak hanya penting untuk kelangsungan hidup, pertanian dan manusia, tetapi juga penting untuk transportasi.

"Itu adalah area saluran air menjadi jalur pelayaran, dan di negara seperti Mesopotamia yang memiliki pertanian, tetapi kekurangan kayu, batu, dan bijih logam yang membutuhkan perunggu atau tembaga, sungai menjadi jalur pelayaran yang disukai menjadi jalur pelayaran yang disukai antara dua lingkungan ekonomi yang saling melengkapi," tutupnya.

Hal ini bertujuan untuk membongkar rahasia alkitab (realmofhistory.com)