Angka kematian akibat bunuh diri di Jepang ternyata jauh lebih tinggi dari angka kematian akibat Covid-19. Hal ini terpantau selama Oktober 2020 lalu.
Data statistik pemerintah Jepang menunjukkan angka bunuh diri selama Oktober 2020 tercatat mencapai 2.153 orang. Sementara data dari Worldometer pada akhir bulan November lalu, jumlah kematian karena Covid-19 di Jepang sebanyak 2.074 kasus.
CBS News melaporkan, sepanjang tahun 2020, jumlah kasus kematian akibat bunuh diri di Jepang sudah lebih dari angka 17.000 kasus. Dari total itu, sepertiga di antaranya adalah kaum perempuan.
Perempuan Jepang umumnya mengalami rasa tidak nyaman selama pandemi. Mereka punya tanggung jawab besar untuk mengasuh anak, kehilangan pekerjaan, atau mengalami penurunan pendapatan.
"Kami (Jepang) bahkan tidak melakukan kuncian wilayah, dan dampak Covid-19 sangat minim dibandingkan dengan negara lain. Tapi kami masih melihat peningkatan besar dalam jumlah kasus bunuh diri," kata pakar bunuh diri dari Waseda University, Michiko Ueda.
Angka bunuh diri di Jepang lebih tinggi dari kematian akibat Covid-19 (thefinancialexpress.com.bd)
Situasi di Tokyo selama pandemi Covid-19 (detik.com)
Bunuh diri di Jepang sebenarnya "rutin" terjadi dan bukan akhir-akhir ini saja.
Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia (WHO), angka kematian akibat bunuh diri di Jepang rata-rata mencapai 18,5 per 100.000 orang pada 2016 lalu.
Angka ini hampir tiga kali lipat dari rata-rata global tahun. Sebesar 10.6 per 100.000 orang. Parah juga ya!
Kebanyakan yang bunuh diri adalah kaum perempuan Jepang (indianexpress.com)