Kata Penelitian Ini Lelaki Bertubuh Pendek Lebih Mudah Marah, Bener Gak Tuh?

Kata penelitian ini lelaki bertubuh pendek lebih mudah marah. Bener gak tuh?

Sebuah penelitian menyebutkan bahwa lelaki bertubuh pendek lebih mudah marah. Bener gak tuh? Kalem, kalem ... jangan emosi dulu. Baca dulu ulasannya nih.

Penelitian itu menyebutkan bahwa lelaki yang ukuran tubuhnya tergolong pendek lebih mudah marah. Mereka juga disebut lebih agresif dibandingkan teman-temannya yang lebih tinggi.

Menurut studi terbaru yang dilakukan para ilmuwan di Pusat Pengendalian Penyakit di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat, orang yang lebih pendek cenderung lebih mudah terbakar amarh. Mereka lebih galak daripada orang yang lebih tinggi dari mereka.

Penelitian ini melibatkan 600 orang laki-laki yang diamati para peneliti. Mereka berusia antara 18 hingga 50 tahun.

Para peneliti menemukan bahwa mereka yang merasa kurang maskulin atau terintimidasi karena tinggi badan akan tiga kali lebih mungkin melakukan serangan kekerasan atau tindakan kriminal.

Para ilmuwan mengatakan bahwa hal ini adalah hasil dari tingkat "stres laki-laki". Hal itulah yang menyebabkan mereka jadi lebih agresif.

Karena stereotip sosial itu, salah satu cara lelaki merasa kurang maskulin adalah ketika mereka merasa bahwa tinggi badan mereka lebih pendek daripada rata-rata.

Katanya, lelaki yang lebih pendek lebih gampang marah ya? (freepik.com)

Para ilmuwan mengatakan bahwa pria yang lebih pendek bertindak lebih agresif untuk menebus kekurangan tinggi badan mereka. Sindrom ini secara populer dikenal sebagai "Napoleon complex". Hal ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 1926 oleh psikoanalis Austria Alfred Adler.

Tahun 2018 lalu, psikolog evolusi Mark van Vugt dan tim peneliti dari Vrije Universiteit Amsterdam menemukan bukti Napoleon complex pada laki-laki. Mereka sampai pada kesimpulan bahwa lelaki yang berperawakan pendek lebih agresif dalam interaksi dengan lelaki yang lebih tinggi badannya.

Menurut para ahli, orang yang lebih pendek memiliki perasaan kerentanan yang lebih kuat dan tingkat paranoia yang lebih tinggi.

Sementara pada tahun 2007 lalu, penelitian dari University of Central Lancashire menunjukkan bahwa Napoleon complex kemungkinan besar adalah mitos!

Ini karena sindrom yang disebut 'Napoleon complex' (nydailynews.com)

Studi ini menemukan bahwa lelaki pendek lebih kecil kemungkinannya untuk kehilangan kesabaran dibandingkan lelaki dengan tinggi badan rata-rata.

Dalam penelitiannya, subjek diwajibkan berduel satu sama lain. Detak jantung mereka pun dipantau. Monitor jantung kemudian mengungkapkan bahwa lelaki yang lebih pendek cenderung kehilangan kesabaran dan mulai membalas.

Tapi kayaknya Napoleon complex ini cuma mitos deh (dailymail.co.uk)