Menjaga makam sering menjadi pekerjaan yang diremehkan dan gak dianggap. Padahal mereka berjasa banget loh. Gak banyak orang yang mau sehari-hari ada di makam. Bersihin makam dan menunjukkan makam untuk keluarga yang lama gak berkunjung. Atau orang yang nyari makam keluarganya.
Di makam pahlawan pun ada penjaga makam yang senantiasa merawat dan ngasih tahu para pengunjung. Di mana makam pahlawan yang ingin mereka kunjungi.
Salah satu penjaga makam yang udah bekerja selama setengah abad dalam hidupnya, bernama Kembang. Lahir tahun 1930, usianya kini udah 90 tahun, 50 tahunnya dia habiskan untuk menjaga makam.
Kembang menjadi penjaga Taman Makam Pahlawan (TMP) Bahagia yang berada di Desa Gunung Petung, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang. Dia tetap ikhlas meski gak dapat bayaran.
DIkutip dari Pikiran-rakyat.com, awal mula Kembang menjaga makam itu karena permintaan seorang kyai. Hingga kini dia tetap teguh menjalankan amanah itu.
"Sejak tahun 1967 saya menjaga makam ini karena di suruh salah satu kyai. Sebab saat itu kyai itu sudah sakit dan mau meninggal. Sementara anaknya gak mau meneruskan," terangnya.
Kyai tersebut lantas langsung menemui kembang di rumahnya. Memintanya menjaga makam yang awalnya cuma ada seratus.
Ilustrasi Taman Makam Pahlawan (pmjnews.com)
"Lalu kyai itu datang ke rumah minta untuk merawat makam ini. Waktu itu luasnya kira-kira masih 100 meter persegi," ungkapnya.
Kembang mengiyakan permintaan kyai tersebut. Melihat kondisinya yang sudah sakit dan memprihatinkan. Dengan ikhlas dan giat dia merawat dan membersihkan makam hingga layak disebut sebagai Makam Pahlawan.
"Awalnya makam ini tidak terurus dan banyak rumput-rumput ilalang setinggi batu nisan. Alhamdulillah saya bersihkan sampai serapi ini sekarang," ujarnya.
Meskipun selama ini gak ada gaji tetap buatnya. baik dari pihak Desa Gunung Petung maupun dari Kecamatan Turen. Kembang terus setia selama 50 tahun loh.
Hebat banget ya gengs?
Kembang, penjaga makam (jatimtimes.com)
"Saya dari awal ikhlas tanpa dibayar. Tapi Alhamdulillah sejak 2019 lalu Departemen Sosial memberikan Rp 750.000,- per 3 bulan sekaligus bantuan beras. Rencananya tahun 2020 ini Rp 1.120.000,- per 3 bulan, tapi belum tahu bakal jadi atau tidak," ungkapnya.
Untuk mencukupi hidup, Kembang bekerja sebagai buruh cangkul. Dia juga kadang mendapatkan santunan dari warga atau peziarah. Padahal dia sudah menjaga makam hingga tetap terawat dan rapi. Semoga Kembang medapatkan gaji dan fasilitas yang lebih layak ya gengs.
Mari kita doakan, atau kalau kamu sempat ke sana bisa memberikan santunan pada beliau.
Ikhlas menjaga makam (tugujatim.id)