Ditengah pandemi gini kita emang dianjurin eh bahkan diwajibkan untuk selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah berkegiatan di luar rumah.
Tapi usut punya usut siapa sih sosok penemu ide cuci tangan ini? Yuk kita kepoin lewat sejarah.
Ignaz Semmelweis lah orangnya
Pasalnya, Ignaz Semmelweis adalah seorang dokter Hongaria yang menemukan efek mencuci tangan untuk mendisinfeksi.
Selain itu ia juga dokter yang menemukan bakteri, penyakit dan infeksi. Dirinya disebut sebagai bapak pengendali infeksi.
Semmelweis mengamati, jika para dokter mencuci tangan, jumlah infeksi demam puerperal (infeksi bakteri pasca persalinan) bisa berkurang.
Untuk alasan ini, Semmelweis memerintahkan mahasiswa kedokterannya untuk mencuci tangan sebelum dan sesudah pemeriksaan medis.
Semmelweis menerima gelar doktor dari Wina pada tahun 1844 dan diangkat sebagai asisten di klinik kebidanan di Wina.
Ignaz Semmelweis (kompas.com)
Semmelweis mengusulkan praktek cuci tangan dengan larutan yang mengandung klorin pada tanggal 20 Maret 1847.
Ia menyimpulkan bahwa siswa yang datang langsung dari ruang operasi ke ruang bersalin membawa kuman dari ibu yang meninggal akibat penyakit kepada ibu yang sehat.
Dirinya sempat diejek oleh sesama dokter, namun dia tidak dapat membuktikan temuannya, karena bakteri belum ditemukan.
Hingga pada tahun 1870, Robert Koch membuktikan bahwa bakteri dapat menyebabkan penyakit.
Ignaz Semmelweis (kompas.com)
Orang-orang seperti Louis Pasteur lalu membuktikan apa yang dikenal sebagai teori kuman penyakit hanya setelah kematian Semmelweis.
Semmelweis diduga menderita penyakit Alzheimer dan dimasukkan ke rumah sakit jiwa untuk orang gila. Dirinya meninggal dunia setelah dipukuli oleh staf dan narapidana.
Nah jadi dialah sosok penemu cuci tangan. Jangan bosan cuci tangan, semoga pandemi segera berakhir. Semangat ya kawan....
Ignaz Semmelweis (Suara.com)