Sejarah Angkringan Ternyata Asalnya Dari Daerah Ini Loh, Bukan Solo dan Jogja!

Sejarah angkringan ternyata gak dari kota Solo atau Jogja. Tapi dari kota ini.

Solo dan Jogjakarta terkenal dengan tempat makan yang sederhana. Cuma pakai gerobak dengan menu murah meriah. Andalan banget jadi tempat nongkrong mahasiswa sebelum kafe menjamur. Gak perlu habis banyak lah kalau makan nasi kucing angkringan.

Apa kalian udah pernah makan di angkringan gengs? tahu gak sih sejarah angkringan sampek jadi hits?

Sejarah Angkringan

Dari dulu sampai sekarang menu angkringan masih sama, ada nasi kucing angkringan, aneka sate, gorengan dan minuman. Ada juga kacang dan jajanan pasar yang murah meriah. Orang bisa nongkrong sampek pagi di angkringan.

Ternyata meski terkenal di area Jawa Tengah terutama Yogyakarta, sejarah angkringan gak berasal dari kota wisata ini loh. Asal angkringan ternyata dari daerah Klaten, diprakarsai oleh  Eyang Karso Dikromo.

Beliau ini berasal dari Desa Ngerangan, Kecamatan Bayat. Hal itu dijelaskan oleh Gunadi dan Suwarna, founder Desa Cika Bakal Angkringan. Ternyata sejarah angkringan dari Klaten ya gengs? Gak nyangka kan?

Dari sejarah angkringan yang udah diulik nih, Eyang Karso atau biasa dipanggil Jukut, merantau ke Solo tahun 1930. Pas waktu itu usianya baru 15 tahun gengs. Dia mencari nafkah untuk menghidupi keluarga besar karena ayahnya udah meninggal.

Sejarah angkringan (picuki.com)

Eyang Karso bertemu dengan Mbah Wono dan bekerja sebagai penggembala. Kemudian ketemu sama penjual makanan terikan (makanan dari Jawa Tengah dengan kuah kental dengan lauk tempe atau daging). Dari sinilah searah angkringan dimulai.

Eyang Karso berjualan menggunakan pikulan tahun 1943. Lama-lama gak cuma nasi, ada minuman yang dituang dari ceret. Jaman ini belum ada nama nasi kucing angkringan gengs.

Jualannya adalah jadah bakar, singkong, gethuk, kacang, dan aneka satai. Lauk-lauk ini dimasukkan dalam wadah daun pisang yang disebut dengan takir. Beda dengan menu angkringan Jogja saat ini.

Sejarah angkringan selanjutnya, jualan eyang Karso ini semakin laris gengs. Lama-lama beliau jualan nasi kucing angkringan. Karena lebih banyak penggemarnya, nasi kucing angkringan ini malah menggeser menu pertama, terikan.

Kalau di Solo sendiri angkringan dikenal dengan sebutan "Hik". Menunya mirip banget sama menu angkringan Jogja. Ada nasi kucing angkringan dan aneka lauk pelengkap. Pastinya tetep murah gengs harganya.

Menu angkringan Jogja (blogunik.com)

Sejarah angkringan atau Hik di Solo tahun 1940-an merambah ke Jogjakarta 10 tahun kemudian. Dimulailah sejarah angkringan di Jogja. Tahun 1970-an, mulai terjadi perubahan dari cara penjualan. Pedagang angkringan mengganti pikulan jadi gerobak.

"Itu karena kalau kesandung, air panas bisa tumpah ke kaki. Salah seorang penjual membuat ide menggunakan gerobak agar kasus ini nggak lagi terjadi. Baru jadi gerobak seperti sekarang tahun 1980-an," tutur Gunadi.

Sejarah angkringan yang terus lestari sampai sekarang membuat Bayat menjadi Desa Angkringan. Hingga tanggal 26 Februari 2020, Desa Ngerangan di Kecamatan Bayat, Klaten, ditetapkan sebagai Desa Cikal Bakal Angkringan.

Nasi kucing angkringan dan wedang yang disajikan emang punya kenikmatan tersendiri ya gengs. Suasana yang akrab dan santai diangkringan, menu angkringan Jogja yang beragam, bikin banyak orang betah dan suka.

Kini angkringan udah jadi salah satu icon kota Jogja. Menu angkringan Jogja juga semakin beragam. Ada juga yang menyajikan kopi Jos. Kopi dengan bara arang yang membara.

Kamu juga suka makan di angkringan gak gengs?

Nasi kucing angkringan (paketwisata75jogja.com)