Pemerintah Ekuador Tentukan Masa Depan Julian Assange

Masa depan Julian Assange, pendiri WikiLeaks, kini ada di tangan Pemerintah Ekuador.

Kini, Ekuador tengah membicarakan nasib pendiri WikiLeaks, Julian Assange. Kabarnya, Pemerintah Ekuador akan segera memutuskan apakah Assange bisa mendapat perpanjangan suaka politik yang didapatnya sejak 2012 lalu.

Assange kini sedang diurus dengan pemerintah Inggris. Ekuador telah mengadakan kontak dengan pengacaranya, dan berharap bisa segera mencarikan jalan keluarnya. 

twitter @lajornadaonline

"Assange sudah lebih dari lima tahun dalam situasi ini dan kami harus mencari jalan keluar baginya, yang mempertahankan haknya untuk hidup," jelas Presiden Ekuador Lenin Moreno, seperti dilansir Liputan6.com.

redmas.com.co

Tahun 2012 lalu, Assange mendapat suaka dan berlindung di Kedutaan Ekuador di London. Saat itu ia menghindari ekstradisi ke Swedia setelah mendapat tuduhan melakukan kekerasan seksual. Tuduhan itu bahkan sempat dibantah keras oleh Assange sendiri.

Assange mengklaim bahwa tuduhan itu bermotif politik. Menurutnya, ini merupakan  rangkaian ekstradisi yang akan menggiringnya ke Amerika Serikat dan diancam hukuman penjara. Semua ini terjadi setelah WikiLeaks menerbitkan serangkaian dokumen rahasia militer dan kawat diplomatik Amerika Serikat pada 2010 lalu.

twitter @Lenin

Kabar lain pun menyebutkan bahwa Ekuador disebut-sebut telah membiayai operasi mata-mata bernilai jutaan dollar AS. Tujuannya adalah mendukung dan melindungi Assange di Kedutaan Besar Ekuador di London, Inggris.

Operasi mata-mata itu turut mempekerjakan sebuah perusahaan keamanan internasional dan agen rahasia khusus. Tentunya demi mengawasi para pengunjung, staf kedutaan, hingga polisi Inggris. Dalam lima tahun terakhir, Pemerintah Ekuador telah menggelontorkan dana sekurang-kurangnya 5 juta dollar As untuk anggaran intelijennya.

monsterchildren.com

Operasi mata-mata Pemerintah Ekuador juga dilakukan kepada tamu-tamu Assange lainnya. Termasuk peretas, aktivis, pengacara, serta jurnalis. Dokumen milik Badan Intelijen Ekuador, Senain, menyebut bahwa operasi hotel (Hotel Operation) sepanjang Juni 2012 hingga Agustus 2013 menghabiskan biaya hingga lebih dari 970 ribu dollar AS, setara dengan Rp 13,7, miliar.

Jumlah sebesar itu digunakan untuk membiayai pembelian kamera pengawas yang dipasang di seluruh sudut Kedubes Ekuador London. Terlebih setelah Assange masuk ke sana.