Bersyukurlah kamu yang tumbuh dengan fisik yang sehat dan kuat. Karena gak semua orang terlahir dengan fisik dan mental yang sempurna.
Kelainan pertumbuhan dialami sama Muzakkir. Dia adalah warga Dusun Pidade, Desa Sintung, Kecamatan Pringgarata, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.
Diusia yang udah menginjak 21 tahun Muzzakir masih hidup dengan penampilan fisik seperti balita. Seakan dia terjebak dalam tubuh balita itu seumur hidup. Meski usianya semakin bertambah. Tingginya hanya mencapai 68 cm dengan beratnya 12 Kg.
Gak hanya secara fisik aja gengs, bahkan mental Muzzakir masih sama dengan anak balita. Dia gak bisa berfikir layaknya seseorang yang udah dewasa.
"Jadi kalau mau apa-apa Muzak (sapaan Muzakkir) hanya bisa menunjuk saja. Kadang kita bingung. Dia tiba-tiba nangis," ujar Giman, kakek Muzakkir, saat ditemui di rumahnya. Dikutip dari Kumparan.com.
Giman mengasuh Muzzakir dengan dibantu saudara-saudara lainnya. Sementara itu orang tua Muzakkir, Junaidi (48) dan Murah (47), bapaknya tidak diketahui saat ini berada di mana. Sementara ibu kandung Muzakir sudah menikah lagi dengan orang lain.
Muzzakir terjebak di dalam tubuh balita (kumparan.com)
Usia 21 tahun normalnya seseorang udah hampir lulus kuliah atau udah bisa kerja dan hidup mandiri. Tapi Muzzakir masih menggunakan popok setiap hari karena belum bisa mengendalikan keinginan buang air.
Dia juga belum bisa berbicara, hanya bisa menangis dan tersenyum aja. Mirip balita banget kan gengs? Padahal udah pernah dibawa ke rumah sakit setempat. Tapi belum tahu apa yang terjadi pada Muzzakir dan penyakit apa yang dideritanya.
Muzzakir masih menggunakan popok (kumparan.com)
Ada banyak sindrom yang menyebabkan manusia gak bisa berkembang dengan normal. Masih punya tubuh anak-anak meski sudah dewasa. Tapi biasanya, mereka yang menderita kelainan tetap bisa berkomunikasi meski bertubuh anak-anak. Sedangkan Muzzakir ini beneran kayak masih balita.
Muzzakir mendapatkan bantuan dari pemerintah setempat. Berupa perlengkapan anak dan bantuan untuk kakek dan nenek yang telah merawatnya.
Muzzakir mendapatkan bantuan (suarantb.com)