Semakin lama cafe berjamur di mana-mana. Setiap tempat menyuguhkan keunikan masing-masing. Biar orang suka datang dan betah nongkrong lama-lama.
Selain tempat yang nyaman, kopi enak berkualitas, pelayanan yang ramah, beberapa cafe di Indonesia mau memperkerjakan penyandang disabilitas.
Hal ini bikin banyak orang kagum dan simpati pada pemilik kafe gengs. Meski banyak yang menganggap ini gimmick belaka, tapikan nyatanya gak banyak cafe yang berani memberikan kesempatan pada mereka yang memiliki kekurangan.
Berikut ini beberapa cafe yang memberikan kesempatan pada teman-teman kita dengan segala kekurangan dan kelebihan mereka:
1. Cafe More
Cafe More adalah salah satu cafe yang berada di Bandung. Baru buka Desember 2019 lalu dan hits sampai sekarang. Selain tempatnya yang nyaman, di sini kamu bakalan dapet pengalaman istimewa gengs.
Di sini kamu dapat menjajal kopi racikan barista penyandang tunanetra. Sekaligus belajar berinteraksi dengan mereka. Barista yang ada di Cafe More ini ramah-ramah loh.
Kopi racikan barista di Cafe More ini juga enak berkualitas gak kalah sama yang lain. Karena mereka adalah jebolah dari pelatihan yang diberikan sama Kementerian Sosial RI melalui Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Netra (BRSPDSN) Wyata Guna Bandung dengan Siloam Center for The Blind of Korea.
"Kementerian Sosial RI melalui Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Netra (BRSPDSN) Wyata Guna Bandung terus berusaha melahirkan para penyandang disabilitas sensorik netra menjadi pribadi yang lebih mandiri," jelas Cheisya Manajer Cafe More.
Para barista dilatih selama kurang lebih 4 bulan lalu terjun langsung ke Cafe More. Mereka udah mahir mengoperasikan mesin, melayani tamu, sampai cara menjalankan coffee shop secara mandiri. Hebat kan gengs?
Cafe More (Instagram @cafemore_id)
2. Kedai Kopi Tuli
Kopi Tuli sendiri berdiri sejak tahun 2018, dan kini telah memiliki dua cabang, di Depok, Jawa Barat dan di Duren Tiga, Jakarta Selatan. Didirikan oleh tiga sahabat yang juga orang Tuli; Putri Santoso, Adhika Prakoso dan Erwin Syah Putra.
Meski tidak bisa mendengar layaknya orang lain, mereka pantang menyerah. Hingga akhirnya sukses bikin cafe sendiri gengs. Sekaligus menyediakan lapangan pekerjaan bagi orang Tuli.
Putri menyederhanakan menu ke dalam alfabet, sekaligus dilengkapi dengan gambar bahasa isyaratnya untuk membantu pelanggan melakukan pemesanan. Dia ingin mendekatkan penyandang Tuli dengan para pelanggan cafenya.
"Alhamdulillah, saat ini banyak masyarakat mau belajar bahasa isyarat agar bisa berinteraksi antara orang-orang Tuli dan orang-orang dengar," jelas Putri dikutip dari Voaindonesia,com.
Kopi Tuli (Instagram @kopituli.id)
3. Cupable Yogyakarta
Kalau kamu main ke Yogyakarta, mamlirlah ke cafe unik ini gengs. Apalagi kalau ternyata kamu warga atau tinggal di Jogja. Meluncurlah ke Kaliurang.
Kafe ini terletak di samping Pusat Rehabilitasi YAKKUM Yogyakarta. Semua yang menjadi barista adalah penyandang disabilitas atau inklusi. Cafe Cupable ini juga menyediakan pelatihan bagi penyandang disabilitas yang ingin belajar kopi. Mulai dari hulu ke hilir.
"Iya, latihan di sini 6 minggu. Mereka juga diasramakan di sini khusus untuk pelatihan. Latihan di sini prosesnya dari hulu ke hilir. Jadi mulai dari membedakan jenis kopi arabika dan robusta, sejarah kopi, dari ditanam sampai diproses, baru ke teknik membuat dan menyeduh kopi. Jadi mereka paham dunia kopi secara menyeluruh," ungkap Rippy sebagai Project Officer.
"Tantangannya mungkin lebih ke semangat mereka setelah kembali ke komunitas. Apa mereka bakal tetep semangat atau nggak. Makanya kita juga ada latihan business plan dan jaringan untuk magang. Kesulitan sih sejauh ini biasa saja, mungkin lebih ke memahami karena mereka kan ada yang belajarnya cepet, ada juga yang harus pelan-pelan dan diulang sampai paham," lanjutnya.
Wiiih... keren ya gengs. Mampir ya ke sini....
Cupable (Instagram @cupablecoffe)