Mi instan mungkin salah satu makanan instan yang banyak digemari orang. Di Indonesia, ada banyak produk mi instan dan jadi pilihan makanan yang enak dan murah. Semua kalangan pun suka dengan mi instan.
Mi instan juga jadi favorit di kalangan mahasiswa. Nah, ada nih seorang mahasiswa yang dulunya hampir setiap hari makan mi instan. Tapi, apa jadinya ya? Soalnya, terlalu banyak makan mi instan tuh dianggap gak sehat.
Seorang cowok bernama Tomy Sutanto bercerita tentang pengalaman pahitnya makan mi instan di Facebook. Dia bercerita bahwa dia telah menghabiskan setengah kardus mi instan dalam seminggu selama menjadi seorang mahasiswa.
Tomy sempat mengalami muntah darah akibat kebiasaannya itu. Dia sempat konsultasi ke dokter dan langsung divonis nggak boleh makan mi instan lagi seumur hidupnya.
Berlebihan? Tentu tidak. Dan seolah-olah itulah risiko yang harus ditanggungnya.
Saat melakukan kebiasaannya itu, Tomy masih menjadi seorang mahasiswa di salah satu universitas di Jakarta. Sekitar 14 tahun lalu.
Dalam ceritanya, Tomy mengatakan dia terpaksa makan mi instan hampir setiap hari demi menghemat pengelurannya. Bahkan mi instan dalam berbagai varian rasa. Tomy bahkan pernah menghabiskan 3-4 bungkus mi instan dalam sehari.
Waktu masih jadi mahasiswa, Tomy sering banget makan mi instan (idntimes.com)
"Dalam waktu seminggu, gue bisa menghabiskan setengah kardus mi instan, baik itu kuah atau goreng, bahkan rekor yang pernah gue alami adalah tiga kardus dalam waktu tiga minggu," katanya.
Kebiasaannya ini bertambah parah, karena Tomy ternyata sering langsung tidur setelah makan banyak mi instan.
"Dulu gue paling sering sehabis ngemil mi instan atau apa pun itu langsung tidur begitu ngantuk," lanjutnya.
Makin jauh, Tomy jadi merasakan dampak buruk atas kecerobohannya itu. Dia ngerasain muntah darah dan merasa kalo kerongkongannya panas seperti terbakar. Tau kondisinya seburuk itu, Tomy pun ke rumah sakit.
Tomy sempat menjalai pemeriksaan gastrokopi. Cowok ini akhirnya didiagnosis memiliki hernia hiatal.
Konsumsi mi instan yang dilakukannya cukup berlebihan (hellosehat.com)
Hernia hiatal, dikutip dari Mayo Clinic, terjadi ketika bagian atas perut menonjol melalui otot besar yang memisahkan perut dan dada atau diafragma. Di dalam diafragma ada sebuah celah kecil yang disebut hiatus. Makanan akan lewat tabung makanan atau esofagus dan bermuara di perut.
Dalam kasus hernia hiatal, perut mendorong ke atas melalui celah itu dan masuk ke dada. Hernia hiatal yang besar bisa membuat makanan dan asam untuk kembali ke kerongkongan dan menyebakan mulas.
Beberapa gejala hernia hiatal ini seperti maag, regurgitasi makanan atau cairan ke dalam mulut, arus balik asam lambung ke kerongkongan (acid reflux), hingga kesulitan menelan. Nyeri dada atau perut, sesak napas, muntah darah atau bab juga bisa menjadi gejalanya.
Pokoknya semua hal yang mengindikasikan pendarahan gastrointestinal.
Gegara berlebihan makan mi instan, Tomy didiagnosis hernia hiatal (kompasiana.com)
Dari pemeriksaan itu, Tomy akhirnya nggak boleh makan mi instan lagi selamanya. Meski begitu, vonis dari dokter itu nggak cuma untuk makan mi instan doang loh gengs.
Beberapa makanan dan minuman kesukaan anak muda juga udah dilarang sama dokter. Mulai dari minuman bersoda, makanan pedas dan asam, kopi, keripik, hingga makanan atau minuman panas. Tomy juga dilarang untuk langsung tiduran setelah makan.
"Harus duduk atau berdiri minimal 30 menit, dan kalu bisa 2-3 jam," katanya. Tomy menambahkan, sebab asam lambung akan surut mencerna makanan di lambung dalam waktu 2 jam untuk makanan non-daging. Sementara makanan daging akan surut setelah 3 jam.
Hasil pemeriksaan Tomy setelah sempat alami muntah darah (hai.grid.id)
Berkaca dari pengalaman Tomy Sutanto ini waktu masih jadi mahasiswa, sebaiknya kita juga mulai mengurangi mengonsumsi mi instan banyak-banyak deh gengs.
Mi instan tuh enak, tapi kalo berlebihan ya jelas gak baik buat tubuh. Apa iya kamu gak mau makan mi instan lagi selamanya?
Dari hasil pemeriksaan, Tomy gak boleh makan mi instan selamanya~ (food.detik.com)