Simak Deh Penjelasan Kenapa Nggak Ada Orang Indonesia yang Bisa Disebut 'Pribumi'!

Simak deh penjelasan kenapa nggak ada orang Indonesia yang bisa disebut 'pribumi'!

'Pribumi' menjadi kata-kata yang cukup sering disebutkan orang-orang Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Padahal, nggak ada orang Indonesia yang bisa disebut 'pribumi'.

Berarti siapa yang dimaksud dengan 'pribumi'?

Indonesia sendiri punya 230-an juta penduduk. Negara kepulauan ini punya banyak banget suku, bahasa, dan budaya. Kita semua juga punya perbedaan fisik, dan itu terjadi karena adanya percampuran genetik dalam tubuh manusia Indonesia.

Profesor Herawati, peneliti dari Eijkman Institute menyebutkan bahwa percampuran genetik ini telah terjadi dalam tubuh selama ribuan tahun. 

Saat belum menjadi Indonesia, banyak orang dari berbagai belahan dunia datang ke negara kita. Mereka datang ke sini untuk bermigrasi.

Gelombang migrasi pertama terjadi sekitar 60.000 tahun lalu. Awalnya adalah orang-orang dari Afrika yang mulai menyebar ke berbagai daerah di dunia.

Saat itu, kepulauan yang sekarang terlihat di peta belum terbentuk. Pulau Sumatra, Jawa, dan Kalimantan masih jadi satu dataran luas yang disebut Sundaland. Luasnya mencapai 1.800.000 kilometer persegi.

Apakah orang Indonesia 100 persen pribumi? (setyoasaputra.com)

Ada juga wilayah yang disebut Wallacea yang kini terdiri dari Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Maluku. Sementara Papu masih satu daratan dengan Australia, belom jadi pulau sendiri.

Gelombang migrasi kedua terjadi sekitar 30.000 tahun lalu yang ditandai dengan datangnya orang-orang Austro-Asiatik. Mereka umumnya berasal dari Vietnam dan Yunan. Prof. Herawati mengatakan bahwa mereka kemudian berbaur dengan gelombang pertama migrasi.

"Kemudian bercampur dengan gelombang pertama kan, atau yang pertama tadi sudah jalan terus ke timur sampai ke Papua," kata Herawati.

Gelombang migrasi ketiga datang dari Formosa yang kini disebut Taiwan. Itu terjadi sekitar 6.000-5.000 tahun yang lalu. Mereka yang datang terakhir ini juga punya pengaruh besar terhadap bahasa Austronesia yang sampe sekarang berubah menjadi banyak bahasa.

Dulu, Indonesia tuh belum jadi wilayah kepulauan (reddit.com)

Tapi, percampuran genetik nggak berhenti sampe di situ gengs. Keberadaan Indonesia yang diapit Samudra Hindia dan Samudra Pasifik juga menjadi pusat perdagangan dunia. Dampaknya, percampuran genetik pun terjadi lebih besar lagi.

"Jadi ketika DNA seseorang dites, nanti bisa didapatkan ada China, India, dan Eropa. Kalau Minang sudah kita periksa, ada Eropanya, karena itu adalah kawasan maritim," kata Herawati.

Prof. Herawati sendiri juga telah melakukan penelitian bersama koleganya tahun 2017 lalu. Bersama timnya, Herawati menggunakan sampel DNA dari 500 orang yang berasal dari 25 tempat di regional Asia. Prof. Herawati pun telah membandingkan genetik yang telah tersedia di bank genetika dari penelitian sebelumnya.

Lalu, sempat terjadi migrasi besar ribuan tahun lalu (shutterstock.com)

Makanya, orang Indonesia punya percampuran genetika (quora.com)

Dari penelitian itu, anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) itu mengungkapkan nggak ada genetika dominan dalam satu wilayah, entah di timur atau di barat. Genetika Austro-Asiatik sendiri malah lebih banyak.

"Kemudian yang kedua, campurannya austronesia yang didapat dari Formosa tadi, terus baru yang lain. Makin ke timur makin banyak percampuran," tambahnya.

Percampuran genetik itulah yang bisa menjelaskan perbedaan fisik. Makanya, pasti terjadi evolusi manusia yang berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Semua akan mengalami seleksi dan adaptasi, sesuai dengan teori Wallace atau Darwin.

Mereka yang selamat adalah yang berhasil melewati medan yang sulit. Bertahan hidup hingga memiliki keturunannya saat ini.

Karena nenek moyang kita berasal dari mana-mana gengs (pinterest.com)

Terjadinya migrasi dan analisis DNA itu juga bisa menjelaskan keberadaan 'pribumi' atau orang Indonesia asli. Jika kata 'pribumi' sering diartikan sebagai orang yang telah mendiami suatu tempat selama beberapa generasi, penelitian ini justru menjawab sebaliknya.

Prof. Herawati mengatakan, "Pribumi itu 100 persen. Nah, yang 100 persen mana kalau kamu melihat hasilnya tadi? Tidak ada satupun yang 100 persen (pribumi)."

Jadi, nggak ada orang Indonesia yang bisa disebut 'pribumi'. kita semua yang lahir dan tinggal di sini, dan hidup selama beberapa generasi ya jelas udah punya percampuran genetik.

Jadi ... nggak ada orang Indonesia yang 100% pribumi (coconuts.co)