Buat yang Lagi Marah, Begini 7 Cara Mengatasi Emosi dengan Dewasa

Biar hubungan nggak kandas karena berantem parah. Coba deh cara meredam emosi secara dewasa.

Kalo emosi lagi naik tangga, rasanya pengen marah sama siapa saja. Semua yang keliatan mata itu salah. Hubungan juga sedang rawan. Soalnya kalo kepancing dikit, langsung sampe ubun-ubun. Lalu marah atau nangis. 

Nggak perlu begitu kok buat mengungkapkan emosi. Nggak perlu ngomong pake nada tinggi. Apalagi merusak barang sekitar atau merusak diri sendiri. Nih, cara mengatasi emosi secara dewasa.

1. Diam sejenak

Tahan sebentar. Cari pendingin untuk suhu emosi yang lagi demam. Diam.

Saat sedang emosi memang seringkali bikin lupa diri. Alangkah baiknya, diam sejenak. Jika suasana memanas dan ditambah mengeluarkan nada tinggi. Itu nggak akan selesai. Coba hitung sampai 120 sambil bernafas dalam-dalam.

2. Mendengarkan

Usahakan untuk lebih mendengarkan daripada membalas dengan nada lebih tinggi. Dengan mendengarkan, maka akan lebih menghargai. Terlebih lagi, persoalan tidak akan selesai jika dibicarakan dengan emosi. Biarkan pikiran jernih membimbing untuk menemukan solusi.

3. Maaf

Kata-kata ini memang mujarab untuk menurunkan emosi. Ketika tidak ada yang bisa terucap lagi. Apapun atau siapapun sedang luka. Ucapkan kata maaf. Enggak perlu jaim atau gengsi. 

Dengan mengucapkan kata maaf, artinya sudah berusaha dengan tulus menjaga hubungan. 

Source: Lovepanky.

4. Berkaca

Introspeksi dulu sebelum memilih. Dengan cara ini bisa menemukan jalan penyelesaian terbaik. Tinjau persoalan yang membuat marah. Apa kesalahannya. Kemudian perbaiki sesudahnya. 

Berlarut-larut dalam emosi bikin menyiksa. Beranjaklah segera. Berkaca pada titik persoalan dulu sebelumnya.

5. Berbagi

Membagi perasaan dengan orang terdekat. Ceritakan apa adanya. Nggak usah ditambah dan mengurangi detail kejadian. 

Emosi pada satu orang nggak akan redam. Jika tetap keras kepala dan merasa paling benar. Dengarkan pendapat atau masukan dari orang lain yang lebih jernih pikirannya. Pastikan juga bahwa kita bisa menyelesaikannya sendiri. Hanya butuh masukan untuk jalan terbaik.

Source: Heysigmund.

6. Saling bertanggung jawab

Sama-sama keras kepala, maka konflik akan menemukan jalan buntu. Atau justru menemukan solusi yang menimbulkan luka. 

Bicarakan dari dua sisi. 

Keras kepala di saat yang tidak tepat. Justru membuat hubungan usai. Tempatkan sikap dengan cara yang tepat.

7. Cari pengalihan emosi

Misalnya dengan meditasi, mendengarkan musik, dan minum teh. Ketiganya punya manfaat untuk meningkatkan kecerdasan emosi. 

Tenang sejenak dengan tidak memikirkan apapun. Biasakan mengontrol dengan kesadaran. Karena ketika emosi, seringkali lupa diri. Agar tak rugi, lakukan hal positif di sela pertengkaran. 

Source: Realsimple.