Kayaknya konspirasi ada di semua bidang ya gengs? Musik, politik, hukum bahkan girl band Korea juga ada konspirasinya. Kali ini kita bakalan ngebahas konspirasi dalam kasus pengadian internasional. Ada hal-hal yang bisa jadi menarik buat dibahas dan disebar luaskan. Buat bahan bergosip sama temen kamu yang suka teori-teori aneh.
Konspirasi dalam Kasus Pengadian Internasional
1. Konspirasi dalam kasus pengadian internasional agen Rusia
Seorang agen Rusia bernama Maria Butina dituduh melakukan konspirasi dalam kasus pengadian internasional. Dia didakwa bertindak sebagai agen Rusia yang menyusup ke AS dan ikut memengaruhi kebijakan Amerika Serikat terhadap Moskow.
Butina mengaku secara terbuka melakukan konspirasi dalam kasus pengadilan internasional. Mengadvokasi hak-hak senjata. Butina kemudian didakwa oleh jaksa sebagai agen pemerintah Rusia dan konspirasi untuk mengambil tindakan atas nama Moskow.
Butina bekerjasama dengan dua orang pejabat Amerika dan seorang pejabat Rusia. Jaksa menuduh Butina menyusup ke National Rifle Association. Kelompok tersebut selaras dengan politisi Republik termasuk Presiden Donald Trump dan mempengaruhi kebijakan Washington terhadap Moskow.
Konspirasi dalam kasus pengadian internasional agen Rusia (npr.org)
2. Konspirasi dalam kasus pengadian internasional genosida Myanmar
Pada 11 November 2019, Gambia mengajukan permohonan ke Mahkamah Internasional untuk Myanmar, dengan tuduhan pelanggaran kewajiban berdasarkan Konvensi Genosida.
Dasar hukum dari aplikasi konspirasi dalam kasus pengadian internasional genosida Myanmar, Gambia menegaskan bahwa kedua negara merupakan pihak dalam Konvensi Genosida, tidak ada ada perselisihan dengan Myanmar.
Gambia telah menerbitkan pernyataan kepada Myanmar mengenai perlakuan terhadap Rohingya, termasuk catatan lisan pada Oktober 2019. Gambia menegaskan bahwa larangan genosida adalah norma jus cogens, dan menghasilkan kewajiban erga omnes dan erga omnes.
Aplikasi ini menuliskan pelanggran Myanmar terkait penghancuran skala besar desa, penargetan anak-anak, meluasnya pemerkosaan dan kekerasan seksual. Juga untuk menyitaan makanan, tanaman, dan tidak ada akses untuk meminta bantuan kemanusaan.
Gambia meminta kembalinya kemanan dan martabat Rohingya dan memiliki hak kewarganegaraan penuh, serta jaminan keselamatan. Tidak ada konspirasi yang menyudutkan Rohingnya dan kebebasan untuk melakukan genosida terhadap mereka.
Konspirasi dalam kasus pengadian internasional genosida Myanmar (nytimes.com)
3. Konspirasi dalam kasus pengadian internasional untuk Pakistan
International Court of Justice (ICJ) telah meminta Pakistan untuk meninjau kembali hukuman mati yang diberikan kepada Kulbhushan Jadhav. Atas tuduhan spionase dan konspirasi terhadap Pakistan.
Ketika ICJ menunda vonis mati Kulbhushan Jadhav, itu menjadi kemenangan besar bagi India. India juga telah diberi akses konsuler ke Kulbhushan Jadhav dan Pakistan dinyatakan bersalah karena menolak akses konsuler India ke Jadhav.
Presiden Hakim Pengadilan Abdulqawi Ahmed Yusuf membacakan putusan di depan umum di Istana Den Haag, Belanda.
ICJ, saat mengumumkan putusannya pada Rabu malam di Den Haag, mengatakan bahwa Jadhav harus diadili secara adil.
Kulbhushan Jadhav, seorang pensiunan perwira Angkatan Laut India berusia 49 tahun, dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan militer Pakistan dengan tuduhan "spionase dan terorisme" setelah pengadilan tertutup pada April 2017.
India, yang dipimpin oleh advokat senior Harish Salve, memindahkan ICJ pada 8 Mei 2017 karena "pelanggaran berat" terhadap ketentuan Konvensi Wina oleh Pakistan dengan berulang kali menolak akses konsuler New Delhi ke Jadhav.
Pakistan telah mengklaim bahwa pasukan keamanannya menangkap Kulbhushan Jadhav dari provinsi Balochistan pada 3 Maret 2016 setelah dia masuk melalui Iran.
Namun, India menyatakan bahwa Jadhav diculik dari Iran di mana ia memiliki kepentingan bisnis setelah pensiun dari Angkatan Laut. Kasus ini hanya konspirasi dalam kasus pengadian internasional.
Konspirasi dalam kasus pengadian internasional untuk Pakistan (nytimes.com)