Tahu gak sih gengs, di dunia ini ada yang namanya Doomsday Clock atau Jam Kiamat. Doomsday Clock ini diciptakan sejak tahun 1947. Apakah jam kiamat ini memang bisa memprediksi kapan kehidupan bumi akan berakhir?
Kapan kiamat akan terjadi, secara pasti manusia memang gak akan tahu. Tapi dengan adanya jam kiamat ini, para peneliti bisa tahu gengs bagaimana keadaan bumi.
Jika kiamat digambarkan dengan kehancuran bumi, Jam Kiamat adalah sistem yang bisa memprediksi seberapa buruk keadaan bumi hingga menjelang kehancurannya.
Kerusakan yang terjadi di bumi bakal dihitung sedemikian rupa oleh Jam Kiamat. Kalau kerusakan bumi semakin parah dan cepat, maka Doomsday Clock akan semakin cepat mendekati tengah malam.
Tengah malam ketika jarum jam berada di angka 12 adalah simbol hari kiamat. Sat ini waktu pada jam kiamat tidak lagi menggunakan menit, tapi detik. Artinya proses kerusakan bumi kian parah.
Ngeri kan gengs? Bumi adalah satu-satunya tempat yang bisa kita tinggali. Kalau semakin rusak, yang susah ya manusianya.
Dikutip dari Thebulletin.org, Buletin Dewan Ilmu Pengetahuan dan Keamanan Ilmuwan Atom berkonsultasi dengan Dewan Sponsor Bulletin, yang mencakup 13 Pemenang Hadiah Nobel, mengubah waktu Jam Kiamat dari dua menit menjadi menjadi 100 detik menjelang tengah malam.
Jadi udah kebayang kan? Jam Kiamat sistem detiknya beda sama jam yang biasa kita gunakan. Meski hitungan sekarang 100 detik menjelang kehancuran bumi, tapi tidak sama dengan 100 detik hitungan normal.
Jam Kiamat atau Doomsday Clock (grist.org)
Kalau kita amati keadaan sekarang, jelas banget perubahan iklim, pemanasan global, eksploitasi alam, hutan-hutan yang gundul, banyak hewan punah dan masih banyak manusia yang gak peduli sama bumi. Semua ini adalah faktor yang menyebabkan bumi semakin rusak.
Dulu jam ini dibuat hanya untuk menghitung kerusakan bumi karena dampak nuklir jika terjadi perang antar negara atau penggunaan nuklir sebagai senjata. Kini perubahan iklim dan cepatnya informasi dunia maya juga dihitung menjadi faktor penentu kiamat.
Jam Kiamat telah bergerak semakin mendekati tengah malam dalam tiga dari 4 tahun terakhir. Jam Kiamat tidak bergerak pada tahun 2019.
Sebelum tahun 2017 jam menunjukkan waktu 3 menit sebelum kiamat, 2017 menjadi 2.5 menit, 2018 menjadi 2 menit, 2019 tidak bergerak dan terakhir jadi 100 detik pada Januari 2020.
Padahal di tahun 1990 masih diangka 17 menit.
Nah, semakin cepat kan menuju kehancuran bumi. Kalau dilihat polanya, katakanlah berkurang 30 detik setahun, berati tinggal sekitar 3 atau 4 tahun menuju tengah malam.
"Ini adalah yang terdekat dengan Hari Kiamat yang pernah kita alami dalam sejarah Jam Kiamat," kata Rachel Bronson, presiden dan CEO, Bulletin of the Atomic Scientists.
Waktu Kiamat bumi semakin cepat (charismanews.com)
Mantan Gubernur California Jerry Brown, ketua eksekutif, Bulletin of the Atomic Scientists, mengatakan, "Persaingan berbahaya dan permusuhan di antara negara-negara adidaya meningkatkan kemungkinan kesalahan nuklir. Perubahan iklim hanya menambah krisis. Jika ada waktu untuk bangun, sekaranglah saatnya."
Mantan Presiden Irlandia Mary Robinson, ketua The Elders dan mantan Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, mengatakan, "Kami meminta para pemimpin dunia untuk bergabung dengan kami pada tahun 2020 ketika kami berupaya menyelamatkan umat manusia dari jurang. Doomsday Clock sekarang berada pada 100 detik hingga tengah malam, situasi paling berbahaya yang pernah dihadapi umat manusia. Sekarang adalah waktu untuk berkumpul, untuk bersatu dan bertindak."
Bayangin, 4 tahun lagi bumi rusak parah bahkan kiamat. Siap gak gengs?
Entah kapan kiamat sesungguhnya akan terjadi, kerusakan bumi adalah hal yang nyata dan di depan mata. Maka, himbauan kepada semua manusia untuk menjaga bumi.
Para pemimpin dunia hendaknya mulai berdamai dan tidak melakukan peperangan menggunakan nuklir. Kita semua mulai sadar untuk menjaga bumi dan lebih arif dalam menyebarkan dan menggunakan informasi dari dunia maya.
Ngeri ya gengs?
Mari kita selamatkan bumi dari percepatan kehancuran (sustainablefashion.earth)