Ditanya Soal Fitur Edit di Twitter, Jack Dorsey: Jawabannya Tidak!

Ditanya soal fitur edit di Twitter, Jack Dorsey: jawabannya tidak! Simak deh alasannya.

Para pengguna Twitter pasti tau deh kalo platform ini tuh gak ada tombol edit-nya. Kadang bikin ribet juga sih kalo typo nulis sesuatu gitu.

Fitur edit sendiri emang gak ada di Twitter. Bahkan ketiadaan fitur edit ini emang bener-bener gak ada sejak pertama kali Twitter diluncurkan pada 2006 silam.

Sampe sekarang, para pengguna Twitter di seluruh dunia pun sering menyerukan agar pihak Twitter menghadirkan fitur edit. Cuma ya gimana ... gak pernah digubris gengs sampe sekarang.

Terkait hal ini, CEO Twitter Jack Dorsey pun memberikan jawaban atas tingginya permintaan ini. Jadilah Jack Dorsey diwawancarai oleh Wired terkait fitur edit yang gak pernah ada di aplikasi media sosial yang dia pimpin ini.

Dalam video tanya jawab itu, Jack Dorsey ditanyain soal kemungkinan hadirnya fitur edit di Twitter pada 2020. Dan dengan tegas, Jack Dorsey mengatakan, "Jawabannya adalah tidak!"

Kenapa ya Twitter gak ada fitur edit-nya? (technext.ng)

Meski menjawab tidak ada, Jack Dorsey tetap punya alasan. Menurutnya, ketiadaan fitur edit di platform ini karena awalnya media sosial ini bermula dari layanan pengiriman SMS.

Dan setelah berdiri lebih dari 10 tahun, Twitter berkembang lebih jauh menjadi aplikasi media sosial dan layanan web. Makanya, Dorsey merasa bahwa fitur edit tidak begitu dibutuhkan.

"Seperti yang kalian ketahui, ketika mengirimkan SMS, kalian tidak bisa menariknya kembali. Kami ingin menjaga vibe dan feeling di masa-masa awal tersebut," katanya.

Dorsey juga mengatakan bahwa kalo fitur edit ada, nanti malah bisa disalahgunakan gengs.

Jack Dorsey, CEO Twitter (cnbc.com)

Dorsey mencontohkan bagaimana seseorang mengirimkan tweet yang kemudian di retweet orang lain. Tapi satu jam kemudian, si pembuat tweet itu mengubah isi tweet-nya.

Akibatnya, orang yang pertama kalli me-retweet cuitan asli secara tidak sengaja malah menyebarkan cuitan dengan isi yang jauh berbeda. Logis juga sih.

Jack Dorsey juga menyadari emang banyak orang yang menginginkan fitur edit ini. Para pengguna Twitter hanya ingin memperbaiki typo atau link yang salah.

Terkait hal ini, perusahaan yang dipimpinnya ini telah memikirkan solusi dengan memberi jeda 30 detik sampe 1 menit untuk memperbaiki tweet mereka. Biar sempat diedit gitu yang typo atau salah ketik link.

Sayangnya, solusi ini memiliki efek samping tersendiri.

Soalnya pengin pertahankan 'vibe' lamanya (asia.nikkei.com)

"Itu berarti kita harus menunda mengirimkan cuitan itu, karena ketika itu sudah terkirim, orang-orang akan melihatnya. Jadi ini semua pertimbangannya, tapi kita mungkin tidak akan menerapkannya," tutup Jack Dorsey.

Jadi, itulah alasan kenapa sampe sekarang tetap tidak ada fitur edit di Twitter. Karena gak ada, sebaiknya sih kalian tetap berhati-hati ya dalam membuat cuitan.

Jadi kalo typo ya biarin ... nge-tweet lagi aja~ (reuters.com)