Hai penggemar horor, apakah kalian pengen baca-baca ceritanya hantu dari pengarang kisah horor legendaris KKN Desa Penari yang ngeri banget itu.
Kali ini di cerita hantu berserinya ada yang berjudul "Padusan Pituh" seperti apa kengeriannya? Yuk kita baca bareng-bareng gengs.
- Cerita Hantu Berseri: Padusan Pituh Part 1
jam makan siang, seseorang memanggil Mira, ia mendekat lalu duduk, di hadapannya ada Riko dan Stella, salah satu atasannya.
"Riko cerita, kamu masih nyelidiki kasus itu? kasus lama yang bahkan sampe jadi semacam cerita legenda gitu, apa itu?" Stella menatap Riko.
"JANUR IRENG"
"yes. JANUR IRENG!!" kata Stella, "gak ada gitu sesuatu yang bikin kamu tertarik, ya maksudku bukannya ngelarang, tapi kasus itu sampe sekarang gak ada yang tahu, bahkan apa yang terjadi saja gak ada buktinya, lagian dapat nama JANUR IRENG darimana?" tanya Stella.
"Lindu" jawab Mira
Stella tampak berpikir, ia menatap Riko dan Mira bergantian sebelum, "ada 3 orang yang pernah terlibat dalam koran di jurnalmu!!" Stella mengamati sekeliling, "satu orang mati!! satunya gila!! dan satunya" Stella menyesap rokok, "jadi kaya melintir!!" "itu kasus paling aneh Mir!!"
Mira membuka pintu rumah, ia berjalan menelusuri ruang tamu, dari salah satu pintu kamar, Mira membukanya, di dalam sana, ia melihat ibunya tengah sholat
Mira kembali menutup pintu, namun tiba-tiba, ia melihat Lindu berdiri di depannya "ibuk gak boleh sholat!!" Mira diam,
Mira melihat tangan Lindu, jemarinya berdarah-darah, "sudah pulang nak" sahut ibunya membuka pintu kamar, "anak itu sudah keluar, tadi ibu kunci dia di gudang bawah"
"anak sekecil ini kenapa di perlakukan seperti itu buk" kata Mira,
"karena anak ini adalah Benggolo!!" sahut ibu
sudah ratusan kali Mira mendengar nama "Benggolo" entah dari almarhumah neneknya sampai ibunya, seakan nama itu adalah hal terburuk, namun setiap di tanya apa itu Benggolo tak ada satupun yang menjawabnya.
Mira menggandeng Lindu masuk ke kamarnya, sejak awal, hidup Mira-
hanya melihat ibuk dan anak seolah-olah ingin saling bunuh membunuh.
Rumah ini terasa seperti neraka.
Mira membantu adiknya membersihkan luka di tangannya, "kamu nyakarin pintu lagi" tanya Mira,
"iyo mbak" Lindu tersenyum, "mbak, ibuk ojok oleh sembayang maneh, engkok, dayohe teko maneh" (kak, ibu jangan dibolehin sholat nanti tamunya datang lagi)
"dayoh sopo seh Ndu, sembahyang kan kewajiban" (tamu siapa yang datang, sholat itu kewajiban)
Lindu lantas berbisik lirih, "umur'e ibuk wes gak dowo mbak, aku mau ndelok onok Dayoh teko" (umur ibuk gak panjang, tadi aku lihat tamunya sudah datang)
Mira menatap adiknya ngeri,
Lindu menarik tangan Mira, membawanya ke jendela kamar, menyibak tirai itu, lantas Mira bisa melihat halaman rumahnya, namun, tidak ada siapapun disana.
"iku mbak, onok sitok sing longgoh nang nisor wet pencit" (itu kak, ada satu yang lagi duduk dibawah pohon mangga)
Mira bingung
Lindu melambai, membuat Mira akhirnya menutup tirai, ia memeluk adiknya.
hening, sunyi, sebelum, "MIRAAAA!!" teriakan ibunya membuat Mira tercekat dan pergi menuju kamar ibunya, disana, ibunya mencakar kelopak matanya, menariknya seakan ia ingin merobek wajahnya, Mira menjerit.
butuh waktu bagi Mira untuk sadar sebelum ia mengkekal tangan ibunya agar berhenti melakukan hal itu, darah keluar dari kelopak matanya, "onok opo buk!!" (ada apa buk)
ibu Mira menunjuk jendela, Mira perlahan-lahan, mengintip jendela ibunya saat dengan mata kepala sendiri, Mira-
melihat, seorang anak perempuan, tidak, lebih dari ratusan anak perempuan dengan pakaian lusuh, mereka bertelanjang kaki berdiri memenuhi halaman rumah Mira.. mereka serempak mengatakannya, "Balekno Benggoloku!!" (kembalikan Benggoloku!!)
Mira kembali menutup tirai, saat itu ia melihat ibunya kembali.
Ilustrasi (Liputan6.com)
"onok opo asline buk!!" (ada apa sebenarnya buk)
ibu Mira tampak diam, namun Mira terus mencoba membuat ibunya bicara, sampai, Lindu masuk ke kamar dan melihat Mira dan ibunya..
"anak itu milik seseorang"
"anak orang gimana buk, aku lihat ibuk yang melahirkannya!!"
ibu Mira menatapnya"dia bukan saudaramu!! CODRO, ingat nama itu nduk, nama yang pernah disebut nenekmu. Lindu anaknya"
"kenapa dengan Codro? dan siapa dia?"
Lindu tiba-tiba mengatakannya, "ROGOT NYOWO mbak"
"iya, Rogot nyowo" kata ibu Mira, "dia butuh Lindu, untuk melindunginya dari Rogot nyowo"
"aku gak ngerti buk.. Lindu bukan saudaraku bagaimana, jelas-jelas ibuk yang melahirkannya?"
Penasaran dengan cerita hantu berseri dari simple man yang selanjutnya gengs? Tunggu ya Episode selanjutnya: Part 3
Ilustrasi (Hipwee)