Kota Sawahlunto didirikan oleh Belanda untuk Tambang, Pekerjanya Diperlakukan Nggak Manusiawi

Gimana sih sejarah awal berdirinya Kota Sawahlunto? Yuk, ketahui!

Pernahkah kalian pergi ke Kota Sawahlunto? Ini merupakan kota yang terletak di Provinsi Sumatera Barat, Indonesia. 

Kota ini berada 95 kilometer abis timur laut kota Padang. Di sekitarnya ada 3 kabupaten yaitu kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Solok, serta Kabupaten Sijunjung. 

Kota Sawahlunto awalnya didirikan sama Belanda loh. Kok bisa ya daerah di Sumatera Barat ini lalu dibentuk sebagai kota Sawahlunto?

Awalnya ada penelitian dari Ir. C. De. Groot van Embden pada tahun 1858 yang dilanjutkan sama Ir. Willem Hendrik de Greve pada 1867. Lewat penelitian, diketahui kalo ada 200 juta ton batu bara di sekitar aliran Batang Ombilin. 

Akibat penelitian yang diumumkan ke Batavia pada 1870, pemerintah Hindia Belanda mulai rencanain pembangunan buat sarana eksploitasi batu bara.

Pada 1 Desember 1888 Kota Sawahlunto didirikan. Sampai sekarang 1 Desember dirayakan sebagai hari jadi kota Sawahlunto.

Kota Sawahlunto (wikipedia.org)

Di tahun 1891, pertambangan batu bara di Sawahlunto menjadi aset terpenting bagi pihak Hindia Belanda. Hal ini karena tingginya permintaan dunia akan batu bara. Batu bara menjadi sumber energi di Eropa Barat waktu itu. 

Cadangan deposit di Sawahlunto pada 1981 diperkirakan hingga 205 juta ton. Ini tersebar di berbagai daerah seperti Perambahan, Sikalang, dan Sungai Durian.

Kemudian, pada tahun 1920 - 1921, penambangan mencapai puncak kejayaan. Jumlah pekerjanya mencapai ribuan orang. Terdapat hampir 100 orang Belanda dan Indonesia yang jadi pemimpin perusahaan, ahli, hingga staf kunci.

Peninggalan sejarah tambang batu bara Sawahlunto (bbc.com)

Tapi, tentunya ada sisi gelap selama masa pertambangan di tahun-tahun itu. Pemerintah Hindia Belanda diketahui menggunakan narapidana sebagai tenaka kerja juga. Narapidana berasal dari pulau Jawa, Sulawesi, dan Medan.

Dari narapidana tersebut, ada yang tawanan politik, ada yang emang kriminal penjahat kelas kakap. Mereka yang tawanan politik adalah orang yang melawan Belanda.

Melansir Antara, pekerja dipaksa bekerja dengan kaki yang dirantai. Tetapi setelah selesai bekerja, tangan juga ikut dirantai.

Mereka ditempatkan di gua yang dindingnya ada pecahan kaca. Jadi, nggak bisa bersandar.

Ada banyak siksaan berupa cambukan dan makanan yang dikasih sangat terbatas. Makanya, nggak heran kalo ada yang meninggal saat kerja paksa. 

Sudarsono, pemandu lubang tambang Mbah Soero mengatakan pada Antara, "Waktu itu, banyak pekerja yang meninggal di dalam lubang tambang. Ketika kami membuka bekas tambang ini pada 2007, kami menemukan banyak sekali tulang belulang manusia."

Nggak kayak dulu, sekarang Kota Sawahlunto yang didirikan Belanda ini menjadi tempat wisata sejak 2008. Banyak wisatawan dan generasi muda yang nggak tau sisi gelap sejarah kota Sawahlunto. Gimana menurut kalian gengs soal Kota Sawahlunto?

Kota Sawahlunto yang didirikan Belanda (sawahluntomuseum.wordpress.com)